KUNINGAN (MASS)- Direncanakan pada tanggal 9 Juli macan tutul jawa akan dilepas di Taman Nasional Gunung Ciremai. Macan tutul ini diberikan oleh pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat setelah sebelumnya menerima serahan dari Kabupaten Subang.
Agar proses pelepasliaran macan tutul itu berjalan lancar, maka pada Rabu (3/7/20019) di Grage Sangkan Hotel Spa digelar sosialisasi pelepasliaran macan tutul. Peserta yang hadir dalam acara ini adalah Pemkab Kuningan, Pemdes penyangga lingkup Pasawahan, Mandirancan, Kelompok Wisata alam pemegang ijin usaha penyedia jasa wisata alam, LSM dan lembaga pendidikan.
Selain itu juga TNI, Polri, tokoh masyarakat , Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yakni Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dan Balai Besar KSDA Jawa Barat.
Acara sendiri berlangsung dari jam 9 sore hingga jam 3 sore dengan narasumber dari berbagai pihak yang kompeten. Seperti Acara sosialisasi ini menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan (Uniku) Toto Supartono.
Lalu, Peduli Karnivor Jawa Didik Raharyono, Profauna Singgih dan Sintas Indonesia Erwin Wilianto. Sedangkan jalannya diskusi dipandu Ade Suharso dari Direktorat Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Menurut Kepala Bidang KSDA Wilayah II Soreang, Balai Besar KSDA Jawa Barat Pupung Purnawan, pada kegiatan ini disampaikan kronologis evakuasi sampai kondisi update si macan. Saat ini macan dititipkan di Kebun Binatang Bandung.
“Alasan di lepas di Ciremai karena populasi dan satwa mangsa yang lengkap, sehingga cocok untuk berkembang macan tutul jenis janten ini,” ujar Pupung.
Sementara, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kuswandono menyebtukan, berdasarkan data 2018, jumlah macan tutul di gunung Ciremai paling banyak tiga ekor. Sedangkan satwa mangsa relatif melimpah terutama babi hutan dan monyet ekor panjang.(agus)