KUNINGAN (MASS)- RSUD Linggajati Kecamatan Cilimus pada tahun 2018 mendapatkan bantuan dana Rp10 miliar dari Pemprov Jabar untuk pembangunan gedung baru. Namun, sayangnya meski sudah beres dan saat ini sudah bulan Maret 2019 gedung itu belum digunakan.
Selidik punya selidik gedung baru itu tidak digunakan karena banyak yang bocor dan ada beberapa hal lain yang dinilai belum layak ditempati. Dengan kondisi seperti itu gedung terlihat masih kosong molongpong.
Padahal kalau sudah diserahterimakan dari pihak rekanan, maka gedung itu oleh pihak RSUD akan dijadikan ruang pelayanan raway jalan. Sebab, saat dinilai masih kurang memadai seiring dengan bertambahnya jumlah pasien setiap hari.
“Belum bisa digunakan karena masih ada bocor dan juga masih ada yang diperbaiki,”ujar Humas RSUD Linggajati Keris, Jumat (15/3/2019) kepada wartawan sambil menunjukan bangunan bercat merah itu.
Sementaara itu, Direktutur RSUD Linggajati Zainal Aripin mengatakan, seiring dengan adanya penggunaan gedung baru, maka jumlah tempat tidur di RSUD pun akan ditingkatkan antara 30-50. Saat ini ada 140 tempat tidur.
“Karena segmen kami pro masyarakat, maka tempat tidur yang kami tambah antara kelas 1 hingga kelas III. Sejak 2015 kami tidak pernah menyediakan kelas VIP. Ini menunjukan kami pro rakyat kecil,” tandasny Zainal.
Ia menyebutkan, saat ini per hari pasien yang datang berjumlah 365 orang. Tentu pelayanan harus ditingkatkan agar warga Kuningan merasa puas dan nyaman.
Mengenai pelayanan di rumah sakit yang sudah kelas C ini lanjut dia, terus bertambah. Bahkan, RSUD punya layanan unggulan yang ditempat lain tidak ada yakni layanan spesialis bedah mulut dan kliniik geriatri atau lansia.(agus)