KUNINGAN (MASS)- sebanyak 540 pendekar silat dari berbagai sekolah mulai dari tingkat SD / MI, SMP / MTS, SMA / SMK / MA tampil even Rektor Cup III. Acara yang digelar oleh Uniku se-wilayah Kunci Bersama itu dipusatkan di Gedung Student Center Iman Hidayat Kampus I Universitas Kuningan (Uniku), Sabtu (22/12/2018).
Acara yang akan berlangsung dari 22 – 25 Desember 2018 tersebut, dibuka secara resmi oleh Bupati Kuningan Acep Purnama dengan didampingi Rektor Uniku Dr Dikdik Harjadi SE M.Si.
Ketua Pelaksana Rektor Cup III Nana Rusmana, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan dari UKM Pencak silat Uniku. Tahun ini merupakan tahun ke tiga .
Dikatakan, Rektor Cup III se-wilayah Kunci Bersama itu, memiliki tujuan sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap budaya Indonesia dan lingkungan sekitarnya.
“juga bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pembinaan prestasi olahraga khususnya cabang Pencak Silat dan sosialisasi keberadaan Uniku khususnya UKM Pencak Silatnya,” ujarnya.
.Dirinya berharap, semoga Rektor Cup III se-wilayah Kunci Bersama itu, diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta menghasilkan bibit-bibit atlet Pencak Silat yang berkualitas.
“Untuk tahun pertama, Rektor Cup diselenggarakan se-wilayah III Cirebon. Di pelaksanaan Rektor Cup II dan III, baru memperluas cakupan wilayahnya menjadi se-wilayah Kunci Bersama. Dengan harapan selain mengenalkan keberadaan UKM Pencak Silat di Uniku juga sebagai promosi keberadaan kampus Uniku,” jelasnya.
Ketua IPSI Kuningan Dr Ukas Suharfaputra menuturkan melalui kegiatan ini akan tumbuh rasa memiliki bahwa seni pencak silat merupakan warisan yang berharga. Juga ajang mempersatukan dan menjaga silaturahim antar paguron.
Ia mengingatkan untuk para pendekar yang akan bertarung agar menjunjung tinggi sportifitas untuk menjadi yang terbaik. Salam silat, hudang, tandang terus menang.
Sementar itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, Kuningan tahun 2019 akan menjadi Kabupaten silat. Pemerintah Kuningan akan terus mendukung setiap penyelenggaraan pencak silat. Hal ini merupakan bagian dari kekayaan seni budaya di Kuningan.
“Kalau kita menjiwai silat, disitu akan senyawa dengan diri kita. Dengan silat bangun jiwa-jiwa yang sehat dan kuat. Jiwa besar, sportif, saling tolong menolong dan memiliki kepedulian sosial,” jelasnya.
Disebutkan, banyak orang asing belajar silat di Indonesia ini menandakan bahwa silat memiliki nilai seni yang tinggi. Sehingga sudah selayaknya kita sebagai penerus langsung dari leluhur untuk senantiasa menjaga dan melestarikan pencak silat. (agus)