KUNINGAN (MASS) – Pada acara diskusi Pusaka Pemuda (11/12/2018), seorang pemerhati sosial politik, Eman Sulaeman MAg mensinyalir bahwa korupsi sudah mulai masuk ke ranah pendidikan. Hal tersebut menjadi kekhawatiran karena berdampak terhadap kerusakan generasi muda di kalangan pelajar.
Pemerhati yang berlatar belakang akademisi itu mencontohkan kasus UAS sebagai syarat kelulusan. Menurutnya, kepala daerah menginginkan agar tidak terjadi kegagalan ujian pada siswanya. Sehingga kepala sekolah dan guru-gurunya berupaya lulus semua.
“Jika seperti itu, maka tidak dipungkiri jika ada cara-cara tertentu yang dilakukan agar siswanya lulus semua. Yang dikhawatirkan jika memberikan kunci jawaban kepada para siswa,” paparnya.
Jika seorang guru, lanjutnya, memberikan jawaban kepada siswanya, maka itu merupakan pembunuhan karakter yang paling luar biasa.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Masuri SPd menyampaikan, KNPI merupakan organisasi modern generasi muda dan generasi penerus bangsa. Organisasi ini merupakan salah satu kawah candradimuka, tempat menempa dan menyeleksi anak muda yang akan tampil sebagai pemimpin bangsa.
“Sudah seharusnya menjadi garda terdepan untuk membangun budaya baru, budaya sehat untuk kepentingan bangsa kedepan. Yakni budaya anti korupsi,” jelasnya.
Intinya, lanjut Gonjes sapaan akrabnya, KNPI harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi di Indonesia. Korban kejahatan korupsi adalah masyarakat dan rakyat Indonesia. Maka, peran aktif civil society harus semakin digiatkan.
Di akhir diskusi, Sekretaris DPD KNPI Kuningan Dede Awaludin MPd menutup diskusi Pusaka Pemuda dengan closing statement. “Koruptor itu bukan lagi orang gila tapi bukan manusia. Jadi, mari kita bersama-sama menjadi manusia,” ucap Delon, sapaan akrabnya. (ali)