KUNINGAN (MASS) – Pada Perhelatan Grand Launching Expo 4 Sabtu malam di Lapangan Serba Guna Ponpes Terpadu Al-Multazam, sejumlah santri nampak mengeluarkan darah karena tinjuan santri lainnya. Namun itu hanyalah pentas seni yang dilakukan para santri, darahnya diambil dari sari buah naga yang menimbulkan nuansa dramatis.
Pada Expo 4 ini mengambil tema tentang kebudayaan, maka sebagai daya tarik audiens di acara grand launching tersebut menampilkan aksi silat yang sebelumnya telah dilakukan pemutaran video pendek tentang sebuah perguruan silat.
Seorang guru dalam film tersebut memberikan pusaka kepada tokoh utama yaitu Jaka Wira untuk diserahkan ke Padepokan Selatan. Namun karena marasa iri, Joko yang memiliki karakter sombong merasa tidak terima kalau Jaka Wira lah yang dipilih guru untuk menyerahkan pusaka itu kepada Padepokan Selatan.
Sejumlah aksi pembunuhan terhadap Jaka Wira pun dilancarkan, namun mereka selalu gagal mengalahkan Jaka Wira yang ilmu beladirinya semakin sakti. Singkat cerita, di penghujung film Jaka Wira bertanding dengan Joko di lapangan terbuka, di dunia nyata.
Jaka Wira pun menang dan pusaka itu diserahkan ke Padepokan Selatan yang ternyata Pedepokan itu adalah Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Dengan percikan darah di baju Jaka Wira, pusaka itu diserahkan kepada Pimpinan Padepokan yaitu KH. Adin Nurhaedin.
Ternyata pusaka itu sebagai simbol dibukanya perhelatan ajang bergengsi tingkat Nasional dalam Expo 4 Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam, yang mengundang siswa-siswi seluruh Nusantara. “Luar biasa kreasi seni santri kita,” ujar Adin usai pentas. (agus/rl)