KUNINGAN (MASS) – Sudah pemula, arogan, tak beretika pula. Cerminan tersebut, muncul mengarah kepada dua Caleg DPRD Kuningan dalam prosesi Pileg 2019. Dua caleg itu yakni Raka Maulana Wijaya dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Dede Adi Wijaya dari Partai Perindo.
Baligho 2 caleg bernama belakang sama tersebut, dinilai telah mendzalimi Caleg DPR RI Dapil Jabar X Partai Nasdem DR H Agus Suparman MM. Di dua titik berbeda, 2 spanduk milik Agus Suparman yang juga Sekjen Nasdem Jabar itu mendadak ditutup oleh atribut kedua caleg lokal itu.
Di Dapil V, tepatnya di tikungan Jalan Raya Desa Kadugede, 2 spanduk Agus Suparman ditutup baligho besar Raka Maulana Wijaya. Kemudian di Dapil 1, tepatnya di perempatan Jalan Desa Kedung Arum, arah Jalan Baru Kedung Arum-Ancaran, baligho besar Agus juga ditutup baligho Dede Adi Wijaya. Padahal di dua titik umum tersebut, baligho dan spanduk Agus Suparman telah berdiri lama, lebih awal.
“Kita sudah baik-baik konfirmasi ke Bung Raka Maulana Wijaya. Semula ada respon, mau dilihat katanya. Tapi saat dimintai lagi kejelasan, karena posisi balighonya belum juga diluruskan, Bung Raka tak mau lagi merespon. Di whatsapp gak dibalas, ditelpon juga gak diangkat,” ujar Ketua Tim Caleg DPR RI Partai Nasdem, DR H Agus Suparman MM, Tatang Azhari melalui rilis yang dikirim ke kuninganmass.com, Mingggu (21/10/2018).
Sejujurnya, Tatang merasa kasian terhadap 2 caleg tersebut. Sebab baru calon, sudah menunjukan tabiat aslinya sebagai sosok tak beretika, sekaligus arogan. Lebih kasihannya lagi, keduanya masih muda. Mereka sejatinya harus menunjukan semangat demokrasi, menjaga pemilu damai, bukan sebaliknya, justru merusak.
Menurut mantan wartawan itu, penutupan baligho caleg lain, apalagi menutup baligho Caleg DPR RI yang merupa pituin sekaligus tokoh Kuningan dan juga sudah banyak berkontribusi buat Kuningan merupakan tindakan yang tidak patut dicontoh. Apalagi Raka adalah putra dari Anggota DPRD Fraksi PAN, Maman Wijaya yang seharusnya sudah paham etika berpolitik.
“Bagaimana sifat memprihatinkan 2 Caleg DPRD seperti itu, bisa mewakili rakyat. Silahkan rakyat menilai,” tambah mantan Sekjen Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) itu, diamini anggota tim lain
Ditanya alasan tindakan kedua Caleg DPRD Kuningan tersebut, Tatang mengaku kurang paham. Dari sisi persaingan pribadi, sebetulnya tidak ada korelasi. Sebab mereka caleg lokal, adapun DR H Agus Suparman adalah caleg pusat.
Tapi secara umum, lanjut Tatang, mungkin akibat persaingan partai. Partai NasDem yang tengah trend, dengan respon besar masyarakat terhadap Caleg DPR RI DR H Agus Suparman di Kota Kuda ini, telah membuat mereka was-was. Yang pasti Caleg DPR RI jagoannya tersebut, telah didzalimi.
“Hati kita gak ngasih izin emosi, apalagi membalas. Hanya bisa berdo’a, semoga Bung Raka Wijaya dan Dede Adi Wijaya, segera mendapat hidayah, amin. Lalu bisa segera meluruskan sendiri kekhilafan mereka,” tandasnya Tatang, yang merupakan mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon seraya tersenyum.(agus)