KUNINGAN (MASS) – Setelah mencuat Baday (Balad Dian Yanuar), mulai muncul rencana tandingan sebagai rival. Relawan yang siap memberikan dukungan tersebut bernama Kriuk (Komunitas Ridwan Untuk Kuningan).
Komunitas itu merupakan relawan yang ingin mendorong HM Ridwan Setiawan MSi (kepala DPrPP) menjadi sekda. Alasan kuatnya, disamping birokrat paling senior, juga memiliki kedekatan khusus dengan Bupati H Acep Purnama MH.
Sayangnya, orang yang berencana mendeklarasikan Kriuk ini meminta agar tidak dimunculkan terlebih dulu. “Jangan munculkan dulu identitas saya. Ini baru rencana. Kita akan komunikasikan dulu dengan beliau (Ridwan Setiawan),” ujar pria tersebut, Jumat (6/7/2018).
Menurut dia, Ridwan berjuluk ‘birokrat setengah politisi’. Ini karena sebelum menjabat kepala DPrPP, ia belasan tahun menduduki posisi sekretaris DPRD. Seirama dengan statement H Suraja SE MSi (sekwan), Ridwan dipastikan bisa diterima oleh legislatif.
Terpisah, Direktur Merah Putih Institute, Boy Sandi Kartanegara mengapresiasi atensi masyarakat terhadap dinamika penataan internal birokrasi.
“Soal bursa perSekdaan yang mulai riuh pasca pilkada ini saya anggap sebagai sebuah atensi positif dari masyarakat terhadap dinamika penataan internal birokrasi,” kata Boy.
Dalam pandangannya, atensi tersebut merupakan sebuah harapan bersama agar birokrasi dapat berjalan sehat dan memberi manfaat positif bagi masyarakat yang harus dilayaninya.
“Khususon soal sekda, saya pribadi berpendapat biarkan proses open bidding berjalan secara baik tanpa dibumbui oleh intrik atau hal-hal lain mengingat user sekda adalah bupati langsung,” ucapnya.
Kalaupun ada intervensi dalam prosesnya, sambung Boy, tinggal diserahkan kepada bupati sebagai pengguna langsung untuk memutuskannya.
Dirinya sependapat dengan apa yang pernah disampaikan oleh bupati yang memerlukan sekda inovatif dan penuh dengan terobosan-terobosan.
“Memang sosok seperti itulah yang dibutuhkan oleh Kuningan untuk menjawab tantangan pembangunan daerah ke depan,” tukasnya. (deden)