KUNINGAN (MASS) – Kunjungan Katib Aam PB NU KH Yahya Cholil Staquf ke Israel jelang Idul Fitri rupanya jadi sorotan petinggi partai di daerah. Salah satunya Ketua DPC PBB (Partai Bulan Bintang) Kuningan, Awang Dadang Hermawan.
Ia menyoal Islam Nusantara sekaligus kunjungan Gus Yahya ke negeri “penjajah” Palestina itu. Dalam membahas hal itu, dirinya mempertanyakan kajian sejarah Islam.
“Yang dimaksud Islam Nusantara itu kajian sejarah Islam atau kaidah fiqih Islam? Al Hukmu Yaruddu Bi Illatihi, apabila memutuskan ketetapan hukum wajib dilihat sebabnya,” kata Dadang kepada kuninganmass.com Senin (2/7/2018).
Ia mempertanyakan apakah Gus Yahya sebagai tokoh Islam Nusantara mengunjungi Israel sudah mempertimbangkan kaidah fiqih Islam tersebut. Menurutnya, tentu Gus Yahya wajib melengkapi dengan pemahaman yang sudah diterima oleh rakyat Indonesia.
“Pemahaman yang sudah diterima oleh rakyat Indonesia yakni nilai luhur Pancasila yang menurut saya Pancasila adalah ideologi NKRI yang bersifat final, bukan melahirkan lagi ideologi baru bernama Islam Nusantara,” tandasnya.
Terkait masalah itu, kini Dadang masih berada di Jakarta. Ia sedang mendalami ‘Islam Nusantara dan kunjungan Yahya Staquf ke Israil’ bersama Hamdan Zulva.
“Bung Hamdan Zulva kebetulan ketua umum DPP Syarikat Islam Indonesia, mantan anggota DPR RI sekaligus mantan ketua MK. Dan saya wakil sekjen Partai Syarikat Islam (1905) peserta pemilu 1999,” jelas Dadang.
Karena masih di Jakarta, ia mengaku belum sempat mengucapkan selamat kepada paslon AR (Acep-Ridho) yang memperoleh suara tertinggi hasil real count KPU sementara.
“Saya ucapkan selamat kepada paslon AR, dan tak lupa saya juga mengucapkan dirgahayu Bhayangkara ke 72. Sukses untuk Polri pengendali utama kamtibmas dalam bingkai NKRI,” pungkasnya. (deden)