KUNINGAN (MASS)- Kamis (8/3/2018) bertempat Hotel Horison Tirta Sanita digelar acara Musrenbang. Kegiatan ini merupakn penyusunan rencana pembangunan daerah (RKPD) tahun 2019.
Adapun tema yang dimabil adalah “Memacu Produktivas dan Pemberdayaan Masyarakat”. Acara ini dihadiri oleh semua SKPD dan forum koordinasi pemimpinan daerah.
Prioritas pembangunan yang ditetapkan pada tahun 2019 dengan berkaca pada permasalahan pembangunan yang ada adalah penanggulangan kemiskinan. Selian itu pengurangan pengangguran, peningkatan investasi tingkat desa.
Kemudian peningkatan produktivitas pertanian untuk menunjang ketahanan pangan, peningkatan pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan aksesibilitas dan sarana prasarana di bidang pendidikan dan kesehatan. Lalu, peningkatan kualitas infrastruktur perdesaan dan rekonstruksi pasca bencana serta pelayanan publik melalui penerapan e-government.
Musrenbang adalah forum multi-pihak terbuka yang secara bersama mengindentifikasi dan menentukan prioritas kebijakan pembangunan masyarakat. Kegiatan ini berfungsi sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi, dan harmonisasi perbedaan antara pemerintah dan pemangku kepentingan non pemerintah, serta mencapai konsensus bersama mengenai prior itas kegiatan pembangunan berikut anggarannya.
Pemerintah te|ah menetapkan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan daerah atau musrenbang sebagai sarana untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan di daerah.
Bappeda Kabupaten Kuningan sebagai SKPD yang menjalankan fungsi koordinasi dalam menyusun perencanaan daerah, telah melaksanakan proses Musrenbang ini dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan sampai kabupaten.
Hasil dari Musrenbang tahun 2018 yaitu dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2019 akan dilaksanakan oleh bupati terpilih periode 2019-2023.
Dikarenakan RPJMD 2014-2018 akan berakhir, maka pada penyusunan perencanaan tahun 2019 ini, Bappeda mengacu pada RPJPD 2005-2025 serta RPJMD Teknokratis.
Plt Bupati Kuningan Dede Sembada yang hadir dalamacara ini menyampaikan bahwa Kabupaten Kuningan sedang mengalami bencana alam di beberapa desa. Bari kejian sementara, bahkan ada 4 desa yang harus direlokasi karena rawan pergerakan tanah dan tidak layak untuk dihuni kembali.
“Kondisi ini memerlukan koordinasi penyelesaian yang cepat, sehingga untuk perencanaan daerah sekarang ini kegiatan penanganan pasca bencana menjadn prioritas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Kuningan, Drs H Maman Suparman MM ,mengatakan, dilihat pencapaian Indikator Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2017 Kabupaten Kuningan masuk di kategori sedang. Dengan besaran IPM 67,99 atau naik 0,48 pom dari IPM tahun 2016.
“Untuk pencapaian Angka Harpan Hidup (AHH), Kabupaten Kuningan berada di atas rata-rata Pencapaian kabupaten/kota di Jawa Barat,” tandasnya.
Namun di sisi Iain, kualitas Pendidikan dan kemampuan daya beli masih perlu ditingkatkan pencapaiannya. Mudah-mudahan dengan pengenalan isu strategis daerah yang komprehensif serta penetapan prioritas pembangunan yang tepat, maka dalam 5 tahun ke depan ada peningkatan pencapaian IPM menjadi lebih baik.
Sehingga lanjut Maman, Pemantapan Peran Daerah dalam Pembangunan Regional dan Nasional sebagaimana amanah tahapan ke-4 RPJPD dapat tercapai. (agus)