KUNINGAN (MASS) – Pendaftar Ponpes Islam Terpadu Al Multazam tahun ini membludak. Tercatat sedikitnya 1.106 orang yang berkeinginan menimba ilmu di ponpes tersebut. Minggu (4/3/2018) tadi, mereka mengikuti tes seleksi santri baru.
Lebih dari seribu calon santri tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Diantaranya Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Barat. Bahkan ada pula dari luar negeri seperti Abu Dhabi dan Quwait.
“Pelaksanaan kegiatan tes hari ini berlangsung kondusif dan berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan tes dibagi kedalam 6 wilayah yaitu di Kampus 1 Desa Maniskidul, Kampus 2 Desa Linggajati, Bandung, Bengkulu, Medan dan Jakarta,” sebut Ketua Panitia, Ustad Devi Imron Rosyadi SPdI.
Sementara, Ketua YPI Al-Multazam HK, KH Abdul Rosyid Lc MAg dalam pertemuan dengan Wali Calon Santri menyebutkan kalimat tarhib dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada Ponpes Terpadu Al-Multazam untuk menitipkan putra-putrinya.
“Kami memohon doa dan dukungannya atas pengembangan dan pembangunan Al-Multazam 3 sehingga kuota peserta didik bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
Kemudian Ketua Pembina YPI Al-Multazam HK, H Maman Kurman SH turut mengapresiasi usaha para panitia dalam menyelenggarakan kegiatan Tes yang dinilai cukup kondusif dan sesuai dengan harapan.
“Harapannya semoga kegiatan hari ini bisa menjadi salah satu acuan agar kedepannya bisa lebih baik lagi,” ujar Maman.
Salah satu Wali Calon Santri, Ust Mudhofar ST yang mendaftarkan putrinya di SMPIT Al-Multazam yang bernama Fidhela turut berkomentar. Menurutnya, situasi cukup kondusif dan pelaksanaan pendaftaran via online sangat memudahkan orang tua sehingga sangat efektif dan cepat.
“Saya berharap semoga putri saya bisa diterima di Ponpes Terpadu Al-Multazam agar putrinya bisa mandiri, lebih sholehah dan bisa menjadi hafidzah,” harap Mudhofar. (deden)