DARMA (MASS) – Kehadiran media komunitas di Kecamatan Darma merupakan bentuk respon atas kebutuhan informasi yang berpihak pada masyarakat pedesaan. Terutama masyarakat miskin dan marjinal.
Hal ini terungkap dalam Pembekalan Pengembangan Media Komunitas Generasi Sehat dan Cerdas yang digelar di Balai Desa Cipasung Kecamatan Darma. Pembekalan tersebut diikuti puluhan peserta dari 19 desa se Kecamatan Darma. Mereka para sekretaris desa, kadus, pendamping GSC, KPMD, PKK dan tokoh masyarakat.
“Kita bagi 2 gelombang. Hari Rabu 10 desa dan Kamis 9 desa,” ujar Fasilitator Kecamatan Darma Program Gerakan Sehat dan Cerdas (GSC), Nano Sukmana, Kamis (9/11/2017).
Pelatihan itu sendiri diselenggarakan oleh UPK Darma Bhakti Kecamatan Darma. Tujuannya agar peserta lebih peka informasi, meningkatkan minat baca diskusi dan minat menulis, mendorong warga mengekspresikan gagasan serta mendorong partisipasi warga.
“Dengan pembekalan media komunitas kami berharap masyarakat di desa melek terhadap informasi/pemberitaan, melek belajar dan akses internet sehingga dapat memberikan dan meningkatkan kualitas di perencanaan desa dan lebih khususnya di bidang pelayanan sosial dasar,” jelas Nano.
Dihadirkan para pemateri yang diselaraskan dengan tujuan tersebut. Mulai dari Meli Pemilia SS dari LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal), Deden Rijalul Umam dari kuninganmass.com, Firmansyah praktisi videografi dan Iqbal praktisi fotografi.
Kegiatan dibuka langsung oleh Camat Darma, Didin Bachrudin SSos MSi. Dalam sambutannya ia merespon positif pembekalan yang dilangsungkan mengingat semakin pentingnya komunikasi. Dilihat dari tujuannya, media komunitas sebagai upaya mendorong partisipasi, swadaya dan akses warga terhadap pembangunan komunitas di tingkat desa dan kecamatan.
“Dari pembekalan ini diharapkan pesera bisa mengakses dan menimba ilmu komunikasi. Desa-desa bisa mengakses kondisi di desanya sendiri maupun kecamatan. Baik oleh masyarakat wilayah Darma maupun mereka yang di perantauan,” tuturnya.
Dengan begitu, imbuh Didin, akan lebih banyak warga yang dapat membaca kekurangan dan kelebihan di desa atau kecamatannya sendiri. Sehingga hal itu bisa dijadikan bahan evaluasi agar pembangunan ke depan lebih baik. (deden)