KUNINGAN (MASS) – Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Multazam kembali menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi Al-Qur’an unggulan dengan menggelar Wisuda Sarjana ke-5, pada Senin (15/12/2025) ini.
Di tengah tantangan pendidikan tinggi keislaman, STIQ Al-Multazam konsisten melahirkan para hafiz dan hafizah Al-Qur’an 30 juz yang tidak hanya kuat secara hafalan, tetapi juga bersanad dan siap mengabdi untuk umat dan bangsa.

Potret Wisuda Sarjana ke-5 STIQ Al-Multazam, Senin (15/12/2025). (Foto: dok Al-Multazam)
Ketua STIQ Al-Multazam, Dr. Agus Setiawan, Lc., M.A., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa selama lima tahun berturut-turut STIQ Al-Multazam berhasil meluluskan alumni penghafal Al-Qur’an 30 juz. Pada wisuda kali ini, enam wisudawan berhasil meraih sanad Al-Qur’an setelah melalui proses ujian yang ketat dan berjenjang.
“Sanad bukan sekadar pengakuan hafalan, tetapi legitimasi keilmuan yang lahir dari proses panjang, mulai dari ujian per juz, tasmi lima juz, tasmi 15 juz, hingga tasmi 30 juz sekali duduk,” jelasnya.
Hingga kini, STIQ Al-Multazam telah mencatat 46 alumni yang mampu menyelesaikan tasmi 30 juz sekali duduk, dengan 24 di antaranya telah resmi mengantongi sanad Al-Qur’an.

Potret Wisuda Sarjana ke-5 STIQ Al-Multazam, Senin (15/12/2025). (Foto: dok Al-Multazam)
Lebih dari capaian akademik, wisuda ini juga menegaskan orientasi pengabdian kebangsaan STIQ Al-Multazam. Para alumni telah tersebar mengabdi di berbagai daerah, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, empat wisudawan mengikuti prosesi wisuda secara daring karena tengah menjalankan tugas pengabdian di pesantren masing-masing.
Mereka adalah Ari Mukti (Palembang) yang saat ini menggantikan sementara posisi mudir pesantren, Bagus Setiawan (Tasikmalaya) dan Ahlan Subhi (Palembang) yang mengabdi di Pesantren Assalam Jayapura, serta Surniawati (Aceh Gayo) yang berkhidmat di Pesantren Ulil Al-Bab Jayapura.
Prestasi para wisudawan juga ditunjukkan melalui capaian multidimensi. Salah satunya Sholahuddin Al-Ayyubi yang menorehkan 27 prestasi nasional dan tiga prestasi internasional di bidang pencak silat, serta aktif di dunia desain grafis. Sementara itu, Shabri Daeng Patanga kini dipercaya sebagai imam tetap Masjid Agung At-Taqwa Kota Cirebon.

Potret Wisuda Sarjana ke-5 STIQ Al-Multazam, Senin (15/12/2025). (Foto: dok Al-Multazam)
Dalam momentum wisuda ini, STIQ Al-Multazam juga menegaskan komitmennya terhadap penguatan mutu sumber daya manusia internal. Ketua STIQ Al-Multazam Dr. Agus Setiawan, Lc., M.A. secara resmi menyerahkan beasiswa studi lanjut jenjang doktoral (S3) kepada dosen STIQ Al-Multazam, sebagai bentuk dukungan institusi dalam pengembangan keilmuan, riset, dan peningkatan kualitas akademik kampus.
Ketua Umum YPI Al-Multazam HK, H. Uud Pandu Suandhana, S.Si., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan haru atas terselenggaranya wisuda ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan para wisudawan merupakan bukti bahwa Al-Qur’an masih hidup di hati dan dada umat Islam.
“Ini bukan akhir, tetapi awal perjuangan. Apa yang diraih hari ini adalah landasan untuk melangkah lebih jauh. Teruslah berjuang, jangan menyerah, dan jadikan Al-Qur’an sebagai kompas hidup,” pesannya.
Ia juga menegaskan komitmen Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam dalam mengembangkan pendidikan berbasis Al-Qur’an dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, sebagai kelanjutan mimpi besar para pendiri untuk menjadikan Kuningan sebagai pusat pendidikan Qur’ani.
Sementara, Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., Sekretaris Kopertais Wilayah II Jawa Barat juga menyampaikan apresiasinya atas konsistensi STIQ Al-Multazam yang setiap tahun melahirkan hafiz dan hafizah Al-Qur’an.
“Hari ini bukan hari biasa. Ini adalah pengukuhan perjalanan panjang penuh kesabaran, air mata, dan doa. Para wisudawan adalah penjaga kalam Ilahi, lentera bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ungkapnya.

Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si. (Foto: dok Al Multazam)
Dalam wisuda tahun ini, nampak hadir juga Bupati Kabupaten Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Ia menegaskan bahwa wisuda bukan sekadar seremoni akademik, melainkan tonggak penting perjalanan hidup. Menurutnya, lulusan STIQ Al-Multazam memiliki kekhasan sebagai intelektual Qur’ani yang dibentuk oleh nilai-nilai Al-Qur’an yang hidup dan diamalkan.
Ia mengapresiasi kontribusi STIQ Al-Multazam dalam penguatan sumber daya manusia di Kabupaten Kuningan dan berharap kampus ini terus tumbuh menjadi pusat keunggulan keilmuan Al-Qur’an.
Melalui Wisuda Sarjana ke-5 ini, STIQ Al-Multazam kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pencetak sarjana Al-Qur’an bersanad yang berakhlak, berilmu, dan siap berkontribusi nyata bagi peradaban Indonesia. (eki/ad)










