NUSAHERANG (MASS) – Seorang siswi kelas 3 SMAN Kadugede, Novi warga Dusun Pahing, Desa Cikadu, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, meninggal dunia pada Kamis (16/10/2025) setelah mengalami gejala yang diduga akibat keracunan.
Ayah Korban, Ahmad Hidayat, menerangkan awal mula kejadian yang dialami putrinya. Menurutnya, anaknya mulai merasakan pusing pada hari Senin (13/10/2025), setelah makan makanan yang diduga makanan MBG yang diberikan di sekolah. Saat itu, menu MBG berisi ayam kering.
“Sebelumnya anak teh tidak pernah makan MBG, suka dibawa pulang. Tidak pernah dimakan apalagi sayuran yang basah-basah. Pas hari Senin makanan MBG-nya ayam kering,” ujar Ahmad saat ditemui KuninganMass di rumahnya, Sabtu (18/10/2025).
Pada hari pertama, saat merasakan pusing Novi menolak dibawa ke dokter, hanya meminta obat. Hari berikutnya ia beraktivitas seperti biasa, namun tidak masuk sekolah di hari Rabu.
“Rabu tidak sekolah, aktivitas biasa dirumah hanya tiduran. Malam kamis diajak ke dokter tapi anak menolak, terus diberikan obat Paracetamol,” ujarnya.
lebih lanjut, Ia menceritakan kondisi Novi mendadak memburuk pada Kamis sekitar pukul 07.00 WIB. Ia mengalami muntah dan kejang dengan keluar cairan hijau dari mulut. ia kemudian dibawa ke RS Permata, diperjalanan Novi batuk mengeluarkan busa bercampur darah.
Menurutnya, setibanya di rumah sakit Dokter langsung melakukan tindakan penyedotan racun dari tubuh Novi (menggunakan peralatan seperti selang dimasukan dari mulut ke perut), mengeluarkan cairan hijau serta busa.
“Si anak teh keracunan gatau darimana keracunannya. Anak setelah makan MBG langsung pusing,” tuturnya.
Saat mau diperiksa ke Dokter Saraf di RS Permata, dokternya lagi cuti, Novi kemudian dirujuk ke RS Wijaya, namun kondisinya semakin menurun dan dalam keadaan koma. “Di Rs Wijaya tidak sempat diberi obat, karena mungkin kondisinya sudah parah. Tidakk lama dari itu Novi meninggal dunia,” katanya.
Lebih lanjut, menurutnya Novi sebelumnya adalah anak yang sehat, ketika mengalami pusing, minum obat juga langsung sembuh.
Selain Novi, disebutkan ada empat teman sekelasnya yang juga mengalami gejala serupa, namun mereka langsung dibawa kerumah sakit dan sekarang sudah dipulangkan.
Sementara, pihak sekolah kala dikonfirmasi soal Novi, menyebut korban memang sakit, tapi tidak mengaitkan dengan MBG. Terpisah, Satgas MBG Dr Wahyu Hidayah belum bisa memastikan apakah penyebab meninggalnya Novi diakibatkan makanan MBG atau bukan. Kecenderungannya bukan dari MBG.
“Kalau karena makanan MBG maka yang keracunan bisa banyak siswa. Ini perlu pendalaman. Baiknya keterangan dari dokter, diagnosanya seperti apa,” kata Wahyu. (didin)Â
