KUNINGAN (MASS) – Pertandingan grand final yang mempertemukan Kecamatan Luragung melawan Kecamatan Kuningan di Stadion Mashud Winusaputra Kuningan pada Minggu (21/9/2025), berakhir dengan hasil dramatis dimana Kecamatan Luragung berhasil menaklukkan Kecamatan Kuningan dengan skor 1-0 setelah melewati pertandingan yang penuh emosi dan ketegangan.
Sejak awal pertandingan, kedua tim menunjukkan permainan yang agresif dengan jual beli serangan. Meskipun babak pertama berakhir tanpa gol, atmosfer di stadion sangat menegangkan. Penonton dari kedua kecamatan memberikan dukungan penuh kepada tim masing-masing, menciptakan suasana yang riuh dan ramai.
Namun, saat memasuki babak kedua, semangat tim Luragung tampak semakin meningkat. Mereka melancarkan serangan demi serangan, berusaha untuk mencetak gol pertama. Salah satu momen krusial terjadi ketika Luragung berhasil menjebol gawang Kuningan melalui umpan crossing dari sisi kanan dan di sundul ke arah sudut kanan kiper.
Namun sayangnya Gol yang telah disambut sorakan gemuruh dari suporter yang hadir itu tidak bertahan lama. Gol yang dicetak dianulir oleh wasit karena offside, yang menyebabkan kekecewaan besar di antara para suporter. Beberapa penggemar bahkan melemparkan botol air mineral ke lapangan, dan pertandingan sempat dihentikan untuk meredakan situasi yang memanas.
Meskipun ada insiden tersebut, pertandingan kembali dilanjutkan. Tim Luragung tidak gentar dan terus berjuang. Akhirnya, pada masa injury time, Luragung berhasil mencetak gol penentu kejuaraan di detik-detik akhir pertandingan. Gol tersebut membuat seluruh suporter dari Kecamatan Luragung bersorak gembira, merayakan kemenangan yang sangat dinanti-nanti.
Pelatih Kecamatan Luragung Coach Pitok menyatakan rasa bahagianya setelah membawa timnya meraih gelar juara. “Alhamdulillah, ini bukan hanya hasil dari individu, tetapi kerjasama semua pihak, mulai dari pemain, pelatih, hingga manajemen,” ungkapnya kala diwawancara pasca pertandingan.
Ia menekankan pentingnya saling mendukung dan menutupi kekurangan satu sama lain. Tak hanya itu, Coach Pitok juga memberikan tanggapan mengenai keributan yang terjadi selama pertandingan. Ia bersyukur bahwa meskipun ada insiden tersebut, pertandingan dapat berjalan dengan lancar.
“Ya itu mah hal yang biasa dalam sepak bola. Semua orang memiliki emosi dan keinginan untuk menang. Selama pertandingan, emosi memang terkadang terpancing, tapi ya alhamdulillah bisa kembali dilanjutkan dan lancar,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi pelatih Luragung itu berharap agar sepak bola di Kabupaten Kuningan dapat terus berkembang. “Saat ini ada kemajuan, tetapi kompetisi yang melibatkan seluruh kabupaten masih sangat kurang. Harus ada lebih banyak turnamen untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Kuningan,” pungkasnya. (raqib)
