KUNINGAN (MASS) – SMPN 6 Kuningan yang sempat diberitakan muridnya sedikit dan bangunannya digunakan rintisan Sekolah Rakyat, bakal dimerger ke SMPN 3 Kuningan.
Rencana dileburnya siswa ke SMPN 3 Kuningan itu dibenarkan Plt Kepala SMPN 6 Kuningan, Cecep J Subagja M Pd, kala dikonfirmasi Kuninganmass.com, Rabu (17/9/2025) siang.
“Muhun leres (Iya betul akan merger),” jawab Cecep, sembari mengatakan bahwa pada Kamis (18/79/2025) akan digelar rapat orang tua siswa di sekolah anyar.
Untuk pekan ini, lanjutnya, para siswa terpaksa belajar daring terlebih dahulu karena proses perpindahan ke sekolah anyar, belum sepenuhnya usai.
Ditanya nasib guru dan pegawai sekolah, ternyata tidak diserap oleh Sekolah Rakyat, tapi disebar di sekolah wilayah Kota Kuningan, yang memang punya kelebihan jam ajar. Tinggal ada 1 non ASN yang masih belum confirm diserap kemana.
Paparan Cecep itu, juga senada dengan apa yang diutarakan Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Kuningan, Hj Neneng Hermawati SE MA (Fraksi PKB). Secara gamblang, ia menjelaskan secara menyeluruh soal Sekolah Rakyat.
Dikatakannya, Sekolah Rakyat ini meripakan program unggulan Presiden Prabowo, rimana targetnya 500 Sekolah Rakyat berdiri. Saat ini sudah ada 65 yang berdiri, diantaranya adalah Kuningan.
“SMPN 6 ini rintisan menuju sekolah rakyat, nanti (sudah selesa pembangunan di tempat utama, Cikandang Luragung) dipindah kesana,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Sekolah rintisan yang akan launching akhir bulan September ini, isinya akan cukup lengkap, mulai dari sarana prasarana sampai pemeriksaan kesehatan lain-lain. Dan direncanakan mulai beroperasi pada tanggal 30 September.
“Kebetulan SMPN 6 ruangan sangat banyak, siswa sedikit. Dimerger ke SMPN 3, bangunanya akan digunakan sekolah rintisan (Sekolah Rakyat),” kata Hj Neneng.
Untuk guru dan pekerja TU di dalamnya, yang sudah ASN, Neneng menyebut sebagai pegawai negara sudah siap ditempatkan dimana saja. Untuk tenaga penunjang akan diserap oleh Diadik dan dinas lain. Semua clear tidak ada masalah.
Alasan kenapa guru SMPN 6 Kuningan tidak diserap ke Sekolah Rakyat, ternyata karena kewenangannya berada di Pusat. Kadi meskipun ada permintaan agar guru dari Kuningan diberdayakan, akan ditentukan oleh seleksi Kementerian.
Saat ini, yang sudah terdaftar di Sekolah Rakyat sendiri mencapai 90 orang dnegan tingkat SMP 75 dan sisanya SD. Rehab sekolah rintisan juga hampir 70 persen atau bahkan lebih. Dan kini, tengah dipasangi alat-alat IT, nantinya anak-anak akan akses komputer per anak.
“Subhanallah bagus sekali, anugerah luar biasa, khususnya untuk desil 1 desil 2 (masyarakat dengan kedalaman kemiskinan),” ujarnya.
Nantinya, sang anak akan diasramakan, diberikan baju gratis, makan 1 hari 3 kali gratis, snack, serta dibimbing oleh wali asuh dan wali asrama, di luar para guru-guru pengajar.
“Nanti di tahun 2026, di bangunan baru akan menampung 1000, akan diumumkan sama Bupati, dikasih pengumuman Kades, agar memberikan informasi desil 1 desil 2 (agar bisa mendapat) pendidikan bagus,” jelasnya.(eki)
