KUNINGAN (MASS) – SMP 6 Kuningan yang berlokasi di dekat Gedung PGRI tengah menghadapi tantangan kekurangan peserta didik pada tahun ajaran 2025. Sekolah tersebut hanya mendapatkan 12 siswa baru, hal itu merupakan angka yang sangat memprihatinkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Sekdisdikbud) Kabupaten Kuningan, Rusmiadi Ap S Sos M Si mengungkapkan bahwa kondisi tersebut sudah menjadi perhatian pihak terkait. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong siswa agar mendaftar ke SMP 6.
“Kita sudah bantu dorong, termasuk mengarahkan kelebihan calon siswa dari SMP 1, SMP 2, dan SMP 7. Tapi,kadang-kadang kembali ke orangtuanya, formulir sudah di berikan untuk diarahkan ke SMP 6 tapi ditarik lagi,” ujarnya baru-baru ini.
Baca:
Miliki 16 Ruang Kelas, Tapi SMP Negeri Ini Cuman Punya 12 Siswa Baru di Tahun 2025
Ia menyampaikan, kondisi tersebut bukan pertama kalinya, namun telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini info terakhir ada 12 siswa baru. Tahun sebelumnya juga sama gak jauh beda, paling cuma satu kelas, tapi itu tidak maksimal,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan terkait SMP 6 tersebut memiliki posis yang sangat sulit karena dihimpit oleh beberapa sekolah di sekitarnya. Ia mengungkapkan ada wacana untuk pemindahan sekolah tersebut ke Winduhaji.
“Kalau dipindahin ke Winduhaji, pasti akan lebih optimal. Karena masyarakat sekitar tidak akan lari ke SMP 1 atau SMP 3,” ucapnya.
Namun, ia mengakui bahwa rencana pemindahan tidaklah mudah terkecuali terdapat bangunan baru. Banyak aspek teknis yang harus dipertimbangkan, mulai dari ketersediaan anggaran hingga lahan dan bangunan baru.
Pihaknya juga, sempat muncul ide menjadikan SMP 6 sebagai sekolah unggulan dengan konsep boarding school dan fokus pada bidang olahraga.
“Jadi anak-anak ditampung di sana, seperti asrama. Tapi ini masih wacana, baru kajian,” jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan pengkajian dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan telah mempertimbangkan merger dengan sekolah SMP 1. Namun, kapasitas SMP 1 yang sudah mencapai 11 rombongan belajar (rombel) membuat opsi tersebut tidak memungkinkan.
“Tadinya kita mau marger dengan SMP 1, tapi SMP 1 sudah 11 rombel. Jadi sudah tidak bisa naik rombelnya,” pungkasnya.
Sementara, sebelumnya Plt Kepala SMPN 6 Kuningan Cecep J Subagja, mengaku siap mengikuti keputusan terbaik apa yang akan diambil Disdikbud Kuningan, jika memang diperlukan.
Sebagai ASN, ia mengaku tak masalah jika memang dipindah bahkan sampai dimerger jika memang itu keputusan terbaik yang bisa diambil. (didin)
