KUNINGAN (MASS) – Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Hal ini telah disabdakan oleh Rasulullah SAW.
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR Bukhari).
Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”
Seseorang akan dapat merasakan nikmat sehat jika ia ditimpa sakit. Seseorang akan bisa merasakan nikmat waktu luang ketika ia disibukkan dengan banyak urusan.
Seseorang akan dapat merasakan nikmat sehat dan waktu luang ketika ia ditimpa sakit yang harus berobat dengan waktu berjam-jam nunggu antrian. Sedari pagi hingga sore harus sabar menunggu antrian panggilan, mulai dari daftar hingga menuju obat.
Hal itu pula yang penulis rasakan. Hari ini Rabu 18 Juni 2025 penulis berangkat pagi hingga naskah ini ditulis masih sabar menunggu antrian. Seharian penuh menghabiskan waktu di rumah sakit hanya untuk kontrol kesehatan.
Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”
Dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia.
Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan.
Saudaraku selagi sehat manfaatkan untuk hal yang bernilai dan memberikan manfaat seluas-luasnya untuk kebaikan di dunia dan di akhirat. Sebab jika sakit menimpa, waktunya akan habis untuk merawat diri bahkan ketika berobat pun harus antri berjam-jam.
Semoga Allah memberikan kesehatan kepada kita semua dan mampu memanfaatkan waktu sehat dengan berbagai amal kebaikan yang dampaknya untuk kebaikan di dunia dan di akhirat. Amin.***
Penulis : Imam Nur Suharno
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah Kuningan
