KUNINGAN (MASS) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan meluncurkan program inovatif bernama Rumah Guru sebagai ruang peningkatan mutu dan akhlak para pendidik. Program tersebut diharapkan menjadi jawaban atas tantangan kualitas guru, baik secara kompetensi maupun kepribadian.
“Rumah Guru bukan barak militer, tapi akronim dari Ruang Mutu dan Akhlak Guru. Ini menjadi bentuk ikhtiar kita dalam membentuk guru yang profesional sekaligus berakhlak,” jelas Dr. Udin Khaerudin, M.Pd, PIC SPMB dan Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdikbud Kuningan dalam podcast Kuningan Mass yang diupload pada Jum’at (16/5/2025).
Program itu muncul sebagai respon terhadap keluhan masyarakat yang mulai meragukan kualitas pembelajaran di sekolah. Beberapa siswa dan orang tua menyampaikan keluhan ada guru yang hanya memberi tugas tanpa mengajar atau kurang hadir di kelas. Menurut Udin, mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh siswa, tetapi juga oleh kontribusi guru yang besar terhadap prestasi anak.
“Ada data riset dari Profesor John Hattie dari University of Auckland yang menyebut guru punya pengaruh 30% terhadap keberhasilan belajar siswa,” katanya.
Empat kompetensi utama guru yang terus didorong untuk ditingkatkan meliputi:
- Pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran
- Profesional yaitu penguasaan materi dan metodologi
- Kepribadian yaitu keteladanan dan integritas
- Sosial yaitu Interaksi dan komunikasi dengan siswa dan lingkungan
“Pendidikan bukan hanya formal, tapi juga informal dan nonformal. Di sekolah, guru punya waktu terbatas, maka kualitas interaksi saat pembelajaran sangat krusial,” tegasnya.
Rumah Guru akan menjadi ruang berbagi, pelatihan, diskusi, sekaligus tempat penguatan nilai-nilai karakter bagi para guru.
“Program ini sudah berjalan dan akan terus kami evaluasi. Targetnya bukan hanya peningkatan kognitif, tapi juga moralitas pendidik,” pungkasnya. (argi)
