Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Uncategorized

Babi dan Monyet Masuk ke Perkampungan

MANDIRANCAN (MASS) – Warga lereng Gunung Ciremai kerap mengeluhkan banyaknya binatang buas yang masuk ke perkampungan. Salah satunya dialami warga Desa Seda Kecamatan Mandirancan.

Bukan hanya itu, warga di kaki gunung tertinggi di Jabar itu pun mengeluhkan turunnya produksi pertanian. Ini karena akses mereka terhadap lahan TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) sudah terputus.

Keluhan mereka terungkap dalam silaturahmi masyarakat Desa Seda Kecamatan Mandirancan dengan salah seorang bakal calon bupati, H Udin Kusnaedi SE MSi, Minggu (17/9/2017) malam. Sedikitnya 30 warga Seda hadir. Udin sendiri yang menjabat ketua DPD PAN Kuningan didampingi sekretarisnya, Aang Hasanudin.

“Sudah banyak babi yang masuk desa. Monyet juga sudah masuk perkampungan sekarang. Tentu ini mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujar ketua Karang Taruna, perangkat desa dan masyarakat umum.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Mereka mengatakan, dulu Seda merupakan desa pemasok sayuran ke Pasar Jagasatru Cirebon. Mulai cabe, tomat, bonteng dan aneka jenis sayuran lain. Beda halnya dengan sekarang, produksinya sangat menurun.

“Dulu juga Seda merupakan desa penghasil pisang. Banyak pengrajin makanan dari olahan pisang. Buah pisang tidak usah beli dari luar bahkan bisa dijual ke pasar-pasar,” ungkapnya.

Tapi kini, untuk memproduksi makanan dari pisang tidak bisa memetik sendiri. Mereka harus membeli pisang dari luar. Warga Seda sekarang tdak bisa lagi mengelola lahan yang kini ditetapkan menjadi TNGC. Baik untuk menanam sayuran, pisang dan tumbuhan lain yang bisa menghasilkan nilai ekonomi buat masyarakat.

Menanggapi keluhan mereka, Udin Kusnaedi turut prihatin. Ketua Partai Amanat Nasional tersebut meminta agar Balai TNGC atau kementerian terkait bisa meninjau kembali kebijakannya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kami sangat berharap agar masyarakat bisa mengelola kembali lahan TNGC. Karena masyarakat juga sangat menjaga ekosistem yang ada. Ketika ada kebakaran, masyarakat selalu bergotong-royong memadamkan api. Saya juga pernah ikut memadamkan api saat kebakaran hutan terjadi,” ungkap politisi asal Desa Sukamukti Kecamatan Jalaksana itu.

Udin melihat bukan hanya Seda saja. Masyarakat yang berhubungan langsung dengan batas wilayah Gunung Ciremai sangat berharap bisa mengelola kembali lahan seperti dulu. Jika begitu maka sektor pertanian Kuningan ke depan bisa Berjaya kembali.

“Insya Allah pertanian Kabupaten Kuningan akan Berjaya kembali. Efeknya terhadap sektor peternakan. Karena masyarakat petani ketika pulang bertani mereka akan menyabit rumput untuk pakan ternak yang dipeliharanya,” ujar Udin.

Kepada BTNGC dia meminta agar memberikan ijin kepada masyarakat lereng Ciremai untuk mengolah lahannya kembali. Sesuai dengan kemampuannya, Udin akan berusaha memfasilitasi keinginan masyarakat. Terlebih nanti apabila mendapatkan kepercayaan untuk memimpin daerah. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement