KUNINGAN (MASS) – Rana Suparman,S.Sos terpilih kembali sebagai pupuhu atau Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Kuningan. Rana, kembali terpilih sebagai Ketua, dalam acara Lawungan Cabang yang bertempat di RM Cibiuk Resto Kramatmulya Sabtu (22/2/2024) kemarin.
Acara tersebut dihadiri dari Pengurus Anak Cabang tingkat kecamatan serta pengurus Cabang Paguyuban Pasundan. Dalam giat tersebut, setelah pertanggungjawaban pengurus mangsa bakti 2019-2014 dinyatakan diterima, sidang pleno dilanjutkan dengan proses pemilhan ketua cabang. Seluruh pamilon secara bulat menghendaki Rana Suparman, S.Sos untuk kembali memimpin oganisasi kesundaan tersebut untuk mangsa bakti 2025-2030.
Dalam sambutannya Rana menyatakan pentingnya menjaga, memelihara dan melestarikan basa, seni, budaya sunda yang merupakan bagian dari peradaban dunia. Salah satu program yang akan digulirkan dalam rangka ngamumule kasundaan yaitu FGD di setiap anak cabang kecamatan, sehingga potensi tiap daerah/wewengkon dapat dieksplorasi lebih riil tidak hanya mengenai issu budaya sunda saja namun sangat memungkinkan issu lingkungan, ketahanan pangan dan lainnya dapat menjadi bahan pengkajian.
Setelah Lawungan Cabang, berikutnya adalah pengurus akan dilantik (istrenan) dilanjutkan dengan Rapat Rarancang Gawe sebagai dasar pengrus melaksanakan program kerja.
Rana menyebutkan bahwa Paguyuban Pasundan akan senantiasa menjadi garda terdepan dalam upaya “ngahudangkeun incu putu Ki Sunda pikeun ngawangun lemah cai” diantaranya melalui tindakan nyata dalam melawan kebodohan dan kemiskinan dengan budaya dan identitas kesundaan.
“Kedepan, Paguyuban Pasundan akan terus menjadi ujung tombak dalam menyikapi perkembangan berbagai dinamika perubahan yang terjadi. Modernisasi, teknologi, dan digitalisasi menjadi faktor hilangnya ragam tradisi kesundaan yang baik di desa maupun di kota,” kata Rana.
Berkenaan dengan itu, lanjut Rana, Paguyuban Pasundan cabang Kabupaten Kuningan siap untuk berkolaborasi dengan Pemda dalam hal penguatan tentang ciri dan identitas kesundaan terutama pada generasi milineal, misalnya dengan menyusun regulasi mengenai teknis dalam ngamumule budaya Sunda terutama yang menjadi ciri khas masyarakat Kuningan. (eki)
