KUNINGAN (MASS) – Pertandingan politik dalam memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kuningan, telah usai. Kini hanya tinggal menunggu keputusan resmi dari KPUD Kuningan, dalam menetapkan suara sah yang diperoleh masing-masing calon yang turut bertanding dalam mendapat kepercayaan masyarakat.
Menilik sejarah seputar kepala daerah di Kuningan, banyak cerita dan mitos ditengah masyarakat yang kerap menjadi bumbu pelengkap disetiap masa kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah khususnya di Kuningan. Namun semenjak dimulainya pemilihan secara langsung, sudah beberapa mitos yang akhirnya terbantahkan.
Sebagai informasi, sebelum dimulainya era Bupati Alm Aang Hamid Suganda, sempat beredar bahwa tidak pernah ada Bupati yang menjabat 2 periode. Lalu ada, Alm Utje Hamid Suganda, yang memecahkan mitos menjadi Bupati Wanita pertama di Kabupaten Kuningan. Termasuk pada Pilkada 2024, ternyata terdapat mitos yang terpecahkan, jika hasil dari hitung cepat pada perhitungan suara disahkan di Kuningan.
Sebelum menguak fakta atas mitos yang terpecahkan, dijelaskan oleh Ilham Ramdhani menyampaikan informasi bahwa hasil hitung suara berdasarkan pleno kecamatan yang dilakukan KPU Kuningan, saat ini sudah berjalan di sekitar 30 Kecamatan. Ilham mengklaim, bahwa perhitungan dipleno kecamatan yang sudah berjalan, menunjukkan hasil positif untuk paslon Dian dan Tuti.
“Tanda-tanda kemenangan untuk Dirahmati sudah sangat benderang, meski kita harus menghormati tahapan dari KPU selaku penyelenggara. Berbeda suasana dengan Pilkada 2013, saat paslon Momon-Robby menyatakan kemenangan berdasar hitung cepat, lalu di Kubu Alm Utje-Acep selang beberapa jam, mengumumkan kemenangan juga. Jika dulu Rochmat, dan sekarang jargonya Dirahmati, namun tidak ada pengumuman hasil hitung cepat dari tim lainnya, mungkin disana hasilnya sama dengan kami,” beber wakil ketua Golkar Kuningan itu.
Terlepas dari hasil yang diperoleh, Pria berkepala plontos itu menerangkan, jika hasil hitung cepat dan Paslon Dian-Tuti dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, keduanya akan mencatatkan sejarah baru di Kabupaten Kuningan, dan juga memecahkan mitos yang ada di Kuningan yang selama ini belum terpecahkan.
“Mitos jika calon yang sebelumnya sebagai Sekda maju sebagai Calon Bupati, akan kalah, kini sudah tidak ada lagi. Dulu ada Pak Aan Suharso dan Pak Momon, yang pernah menjadi Sekda dan maju sebagai Cabup, namun belum beruntung. Pak Dian, memecahkan mitos dan mencetak sejarah, menjadi Sekda pertama yang Insha Allah akan dilantik sebagai Bupati Kuningan,” tutur Ilham.
Sejarah lainnya yang terukir adalah, Tuti akan mencetak sejarah sebagai Wanita pertama yang menjabat sebagai wakil bupati Kuningan jika kelak dilantik. Masih kata Ilham, yang tidak kalah penting dalam pertarungan Pilkada Kuningan, menurutnya masih ada 1 sejarah lagi yang terukir dengan kemenangan Dirahmati.
“Sejak dilakukannya Pilkada secara langsung, selama 2 Dekade Kabupaten Kuningan tidak terbantahkan menjadi kandang banteng yang cukup kuat dan tidak tergoyahkan. Namun, di 2024 ini, Pak Dian dan Bu Tuti menjadi Matador yang akhirnya mengalahkan Banteng di Kandang sendiri dan menghentikan kekuasaan 20 tahun yang dimiliki oleh teman-teman PDIP,” tutup Ilham. (deden)
