CIREBON (MASS) – Kita berbeda keyakinan, tetapi kita ini makhluk Tuhan. Kalimat itu adalah salah satu kutipan dari tokoh agama, yang duduk bersama dalam acara Dialog Interaktif Antar Tokoh Agama yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bekerja sama dengan Rumah Moderasi Beragama.
Acara yang bertempat di gedung Aula Gedung Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Senin (11/11/2024) lalu itu, berlangsung dengan antusias dan ramai karena dihadiri oleh ratusam peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar Kota Cirebon.
Dialog sendiri diisi oleh KH. Marzuki Wahid Selaku Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) sebagai pemateri Moderasi Agama dalam sudut pandang Islam Rahmatan Lil Alamin. Kemudian Romo Heru Kusumo selaku Praktisi Pendidikan Agama Kristen sebagai pemateri Moderasi Beragama Menurut Iman Kristen.
Ada juga perwakilan dari Agama Budha oleh Catur Widyaningsih selaku Penyuluh Agama Budha sebagai pemateri Membangun Mahasiswa yang Inklusif Melalui Keberagaman Budaya di Era Digital. Dialog ini dipandu oleh moderator Debi Fajrin Habibi selaku perwakilan Rumah Moderasi Beragama UIN SSC.
“Dengan dilaksanakannya dialog ini, mengajak kita untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, dengan upaya menggabungkan potensi, keahlian, dan kekuatan yang kita miliki untuk bisa terus berinovasi dan mencapai prestasi tanpa batas, baik itu ide, tindakan, maupun pencapaian,” ucap M. Alif AlFarizi pada sambutan sebagai ketua pelaksana Dema Fest UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Pihaknya juga berharap dari kegiatan ini bisa menciptakan generasi yang unggul, memiliki daya saing tinggi dan mampu berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan secara harmonis dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama.
“Perbedaan yang dibuat Allah SWT. itu merupakaan sebuah kesengajaan, dan Perbedaan adalah Sunnatullah (KeNiscayaan Allah). Tuhan setiap agama sama yaitu Allah Swt. Tetapi yang berbeda adalah perumusannya, Sebab Manusialah yang merumuskannya,” ungkap Kyai Marzuki.
Hal senada juga disampaikan Pemateri Agama Budha, Catur Widyaningsih.
“Kita berbeda keyakinan, tetapi kita ini makhluk Tuhan. Untuk membahagiakan sesama, Jangan membedakan yang sama, jangan menyamakan yang beda,” ujarnya.
Kemudian, perwakilan tokoh Kristen Romo Heru, menyampaikan keyakinannya bahwa inti dari semua hal didalamnya adalah cinta kasih. Seperti ditegaskan dalam Surat Yohanes 13:34 yang berbunyi
“Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Sama seperti aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu saling mengasihi,” tuturnya di akhir. (eki)