KUNINGAN (MASS) – Salah satu tokoh masyarakat, Ki Anom Al Aziz, yang juga mantan ketua partai, memperingati Bawaslu Kabupaten Kuningan agar tidak membuat blunder. Hal itu menyusul pernyataan Bawaslu yang mengaku menerima konsultasi pegawai honorer yang diancam tak bisa jadi P3K jika tidak mendukung paslon tertentu.
“Jangan bikin blunder. kalau pun itu ada seharusnya pihak Bawaslu segera investigasi, jangan cuap cuap lewat media,” ujar Ki Anom, Selasa (12/11/2024) malam.
Mantan ketua Partai Hanura Kuningan itu juga menyayangkan pernyataan Ketua Bawaslu yang hanya seolah-olah bikin gaduh.
“Gimana tidak bikin gaduh, seharusnya hal demikian disikapi dulu kebenarannya, jangan sampai ini menimbulkan blunder untuk Bawaslu itu sendiri,” tutur praktisi keagamaan asal Kertaunggaran tersebut.
Menurut Ki Anom, Ketua Bawaslu harusnya sudah paham betul mana aturan-aturan yang mesti disampaikan ke publik dan mana yang semestinya internal yang harus dijaga integritasnya.
“Aneh ya setingkat Bawaslu bisa berstatemen seperti itu tanpa ada kejelasan siapa dan dari pasangan calon bupati mana yang intimidasi. Sekali lagi kalau belum fik jangan bikin suasana Pilkada Kabupaten Kuningan memanas dengan pernyataaannya,” kata ki Anom memperingatkan. (eki)