KUNINGAN (MASS) – Kabar pergantian Raden Iip Hidajat digantikan oleh Agus Toyib, sebagai Pejabat (Pj) Bupati Kuningan yang dinilai mendadak, saat ini cukup menyita perhatian di beberapa kalangan.
Dimulai dari tuduhan terdapat desakan politis oleh beberapa partai yang menginginkan pergantian PJ Bupati, karena dinilai belum melakukan kinerja dengan baik, hingga tuduhan dikarenakan Raden Iip berpihak kepada salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Merespon isu tersebut, Direktur Eksekutive Kuningan Institute Agus Kusman MA menilai bahwa pergeseran Raden Iip digantikan oleh Agus Toyib, merupakan hal yang biasa dalam dunia Aparatur Sipil Negara (ASN).
“ASN kan harus siap ditempatkan dimana saja, jadi ketika ada rotasi atau mutasi, bagi kami itu biasa saja. PJ Gubernur DKI, PJ Bupati Ciamis sama-sama diganti, dan nampak biasa saja dan nampak tidak ada masalah, fine-fine saja. Yang luar biasa itu adalah, sebelum PJ Bupati Raden Iip diganti, terdapat percepatan jadwal pengumuman hasil seleksi terbuka Open Biding untuk Calon Sekda Kuningan,” tutur pria yang akrab disapa Agus itu.
Untuk diketahui, sesuai jadwal seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan 2024, dari semenjak pendaftaran hingga pengumuman lulus eleksi administrasi, rekam jejak, tes kompetensi dan penulisan makalah dimulai dari tanggal 8 hingga 28 Oktober. Untuk seleksi wawancara dan pemaparan, 31 Oktober hingga 1 November.
“Dijadwal, pengumuman 3 besar terbaik atas seleksi tersebut baru akan diputuskan 8 November. Tapi nyatanya, saat 31 oktober sudah keluar surat yang menyatakan hasil 3 besar terbaik calon Sekda. Ini kan sungguh sangat amazing sekali,” sindir pria yang memiliki beberapa perusahaan jasa transportasi di Provinsi Yogyakarta itu.
Kepada PJ Bupati Kuningan Agus Toyib yang baru saja menjabat beberapa hari, Agus menitip pesan agar PJ Bupati Agus Toyib, harus benar-benar cermat dalam mengeluarkan kebijakan, jangan sampai terdapat unsur keberpihakan dimasa-masa transisi politik yang saat ini sedang memanas di Kuningan.
“Mungkin saat Pak Iip menjabat PJ Bupati, berpikir sederhana, ah saya bukan orang Kuningan jadi membuat kebijakan ala kadarnya, lalu muncullah jadwal 3 besar sekda yang seolah dikebut. Untuk Pak Agus, selaku PJ Bupati yang baru, saya titip Kuningan,” ujarnya.
“Meski masa kepemimpinan bapak hanya seumur jagung, namun dimasa krusial seperti ini kebijakan yang bapak ambil akan sangat menentukan. Jika bisa, tolong Open Biding Sekda di era Pak Iip, bisa di tinjau ulang dari penilaian hingga prosesnya, karena saya rasa terdapat simptom keanehan disana,” tutupnya. (eki)