KUNINGAN (MASS) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si hadir dalam acara Pertemuan Rutin Kelompok Wanita Tani (KWT) Gayatri yang dilaksanakan pada hari Kamis (10/10/2024) lalu di Aula Balai Desa Muncangela Kecamatan Cipicung.
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Katan memberikan sambutan yang menginspirasi dan mendorong anggota KWT untuk terus berinovasi dalam pertanian. Wahyu menekankan pentingnya pemanfaatan ECO Enzyme dalam proses panen dan pasca panen.
“ECO Enzyme tidak hanya meningkatkan kualitas hasil pertanian, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan menggunakan ECO Enzyme secara efektif, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian setelah panen. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam mendukung pertanian berkelanjutan,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, Eco Enzyme lebih murah dan ekonomis karena memanfaatkan sisa sayuran dan cangkang buah-buahan dan penggunaannya juga hanya setetes-setetes.
“Dengan menggunakan pupuk organik bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga kelestarian lingkungan. Kandungan enzimnya membantu dalam proses dekomposisi bahan organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme tanah yang bermanfaat,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Wahyu pun mengajak kelompok wanita tani dan masyarakat untuk mengimplementasikan program Melak Beu. Saat itulah dicetuskan istilah semangat KARJO atau Pekarangan Hejo.
“Mari kita bangkitkan semangat KARJO! Manfaatkan lahan walau sejengkal tanah, dengan menanam komoditas pangan sehari hari. Penggunaan pupuk pun dengan memanfaatkan sampah organik. Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan ECO Enzyme dalam meningkatkan produktivitas tanaman di pekarangan rumah sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih hijau,” terangnya.
Kadis Katan berharap agar eco enzim dapat di kembangkan di tiap rumah tangga khususnya di Kabupaten Kuningan. Eco enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran di campur gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. (eki)