KUNINGAN (MASS) – Merebaknya berita terkait adanya persekusi atau penganiayaan yang diduga dilakukan oleh salah satu kandidat cawabup, menyisakan tanda tanya besar terutama terkait kebenaran adanya kabar tersebut. Hal itu dipertanyakan tim pendamping yang juga jadi saksi di lokasi kejadian, M Haidar.
“Awalnya kami tidak ingin banyak mengomentari kabar tersebut karena memang apa yang diberitakan sangat jauh berbeda dengan kejadian sebenarnya,” ujar M Haidar, salah satu tim pendamping yang kebetulan mendampingi cawabupnya pada saat kejadian berlangsung.
Dikatakan Haidar, saat itu dirinya mendampingi Cawabup untuk pertemuan disalah satu lokasi di daerah Cigugur. Saat pertemuan berlangsung datanglah petugas PKD menanyakan surat pemberitahuan, namun lanjut Haidar, gestur dan intonasi dari pengawas itu memang dinilainya kurang bersahabat.
“Saya kemudian memberitahukan itu ke pa Cawabup, dan beliaupun dengan sopan dan baik-baik menghampiri petugas tersebut dan menyampaikan kalo surat itu ada di tim dan jika sekarang diperlukan saya telpon dulu ke tim untuk dimintakan itupun masih dengan nada santai,” jelasnya.
Namun petugas tersebut kembali meminta surat pemberitahuan, bahkan kata Haidar, pada saat menyampaikan hal tersebut tidak berhadapan dan melihat langsung face to face kepada Cawabup. Sontak, cerita Haidar, Cawabup terpancing dengan nada agak meninggi menegur petugas tersebut untuk melihat dirinya saat berbicara.
“Sudah sampai disitu. Tidak ada kejadian apapun bahkan sampe adu fisik apalagi memiting. Setelah itu petugas tersebut diajak berpindah tempat oleh Walpri. Pada saat Cawabup berbicara itulah ada petugas yang memvideokan dan saya meminta untuk dihapus saja untuk menghindari persepsi yang berbeda takutnya menyebar dan hanya berupa potongan video,” terangnya.
Setelah kegiatan itup, jelas Haidar, Cawabup pun menghampiri kembali petugas tersebut dan meminta maaf atas insiden tadi dan mengingatkan untuk sama-sama menjaga etika dalam bertutur kata dan bersikap. Ia bahkan mengaku siap jadi saksi apabila dikonfrontir dengan yang bersangkutan agar permasalahan clear.
“Mangga saya sangat senang, karena ditempat kejadianpun tidak hanya dirinya yang menyaksikan namun juga banyak saksi lain, ada Walpri juga,” tuturnya.
Sementara itu Hilman Fauzi, SH salah satu tim pemenangan, menuturkan agar hal tersebut tidak dibesar-besarkan yang khawatir malah membuat persepsi liar dan negatif. Malah, kata Hilman, Cawabupnya sudah datang ke Bawaslu guna mengklalifikasi kejadian sebenarnya.
“Ini bukti bahwa kami sangat kooperatif dan menghormati pengawas pemilu. Kalo dari sisi pemberitaan tentu kami sangat dirugikan karena kadang orang membaca judulnya saja tanpa melihat kejadian yang sebenarnya, kendatipun demikian kami berterima kasih kepada media dan jajaran Bawaslu sampai tingkat desa karena tidak gegabah dalam mengambil keputusan, dan menjadi introspeksi buat tim juga,” imbuhnya.
Hilman juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan bersama-sama saling menahan diri. (eki)