KUNINGAN (MASS) – Blok Cibogo Dusun Kaliwon Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, menggelar acara tahunan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, yaitu Sedekah Bumi. Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat untuk berkumpul dan bersyukur atas hasil alam yang telah mereka terima.
Dadang, Ketua Panitia Sedekah Bumi, menjelaskan bahwa acara ini selalu dilakukan pada bulan Muharram setiap tahunnya. “Ini merupakan acara sedekah bumi yang dilakukan setiap bulan Muharram setiap tahunnya,” ujar Dadang. “Dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil alam yang diberikan,” tambahnya. Minggu (28/7/2024)
Tradisi sedekah bumi di Blok Cibogo telah berlangsung selama tujuh turunan, menunjukkan betapa kuatnya ikatan budaya dan keagamaan di komunitas ini.
“Acara sedekah bumi ini sudah berlangsung selama tujuh turunan,” jelas Dadang.
Rangkaian acara dimulai dengan pemukulan gong renteng, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan berbagai seni Sunda oleh anak-anak Blok Cibogo.
“Acara dibuka dengan pemukulan gong renteng, kemudian penampilan berbagai seni Sunda oleh anak-anak Blok Cibogo,” kata Dadang. Setelah Ashar, kegiatan berlanjut dengan hadoroh dan makan bersama, serta adzan Maghrib dan sholat berjamaah. “Kemudian setelah Ashar akan ada hadoroh dan makan bersama, kemudian akan adzan Maghrib bersama lalu sholat berjamaah,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, acara ini juga menyertakan kegiatan donor darah. “Di sini juga terdapat donor darah sebagai bentuk sosial kita,” ungkap Dadang. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mereka yang membutuhkan darah di wilayah Kuningan dan sekitarnya.
Dadang juga mengharapkan adanya pengakuan dari pemerintah daerah terhadap tradisi ini, terutama mengenai gong renteng yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
“Minimal dari pemerintah daerah memberikan pengakuan baik itu secara tertulis maupun tidak secara tertulis karena gong renteng ini sudah ada sejak ratusan tahun,” harapnya.
Sedekah Bumi di Blok Cibogo bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga merupakan upaya pelestarian budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Acara ini mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan warga dalam menjaga dan merawat hasil alam yang mereka miliki. (riyan)