KUNINGAN (MASS) – Puluhan pengusaha Pertokoan Siliwangi nampak mendatangi kantor Pemkab Kuningan pada Selasa (21/4/2024) malam.
Para pengusaha itu, ngadu ke pemerintah daerah soal penurunan omset yang sangat drastis. Angkanya bahkan bisa mencapai 80% dari biasanya.
Dalam audiensi tersebut, pengusaha pertokoan Siliwangi diterima langsung oleh Sekda Dian Rahmat Yanuar, Asda 2 Deden Kurniawan, serta stakeholder terkait lainnya.
Salah satu pengusaha toko, Iwan Kurniawan, mengutarakan keresahan yang dirasakan. Iwan, kemudian mengungkit soal sewa ruko mahal yang baru saja diperbarui.
Iwan bercerita, pada tahun 2022 pihaknya diminta Pemda, untuk memperpanjang sewa ruko sampai 20 tahun. Namun, setelah diskusi, kemudian disepakati perpanjangan sewa 5 sampai 10 tahun.
Sewa ruko di pertokoan Siliwangi itu, bahkan jadi PAD yang dianggap terbesar Kuningan mencapai Rp 20,7 Milyar. Dan saat itu, selain karena Kuningan tengah defisit keuangan, Pemda juga menjanjikan revitalisasi.
Waktu itu, kata Iwan, Bupati menjanjikan untuk memperlebar trotoar dan memperindah ruko. Alhasil selama 4 bulan dilakukan revitalisasi, meski dirasa agak mengganggu namun pihaknya maklum.
Namun tiba-tiba, kata Iwan, selain PKL-nya dipindah, parkir juga dialihkan bahkan jalan ditutup. Dan itu, sangat berdampak pada pertokoan mulai dari omset, karena memang tidak sejalan dengan perilaku konsumen.
“Kita apresiasi (tujuannya) memperindah. Tapi tidak hanya itu, kita ingin pulih kembali perekonomian, ini luar biasa, kita kehilangan omset 80% per toko,” ungkapnya.
Setelah jalan dibuka, kata Iwan, masalah baru muncul lagi. Pertokoan yangs semula jadi sentra bisnis, kini jadi jalur cepat yang tidak cocok sebagai pusat ekonomi.
Jika tahu kondisi akan seperti saat ini, kata Iwan, dimana sewa ruko tapi tidak punya parkir, tentu pihaknya sebagai pengusaha tidak berani sewa.
“Jadi semua sepakat, dari 40 pemilik ruko yang menyumbang PAD terbesar (di Siliwangi) ingin memulihkan perkonomian,” sebutnya mendorong agar setidaknya konsumen kembali diijinkan parkir atau berhenti di depan toko. (eki)