KUNINGAN (Mass) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan Dr H Dian Rahmat Yanuar MSi meminta bersabar kepada dua pejabat yang ada di lingkup Disdikbud. Hal ini menyusul namanya tercantum dalam satu jabatan yakni Kepala Pendidikan UPTD Ciawigebeng pada mutasi Kamis pekan lalu.
Pihaknya saat ini tengah memperjuangkan agar dalam waktu dekat mereka bisa menduduki jabatan yang seharusnya mereka emban. Disdikbud berusaha agar dalam hitungan hari atau minggu mereka bisa dikembali ke jabatannya.
“Seperti keputusaan Pak Bupati maka mereka sementara waktu ditarik ke Disdikbud. Jabatan yang kosong akan diisi oleh Plt dan untuk Plt mungkin akan ditunjuk dari pejabat Disdikbud Kunigan,” ujar Dian usai menghadiri upacara HUT RI ke 72 di Stadion Mashud Wisnusaputra kepada kuninganmass.com, Kamis (17/8).
Dian sekali lagi berjanji akan mengusahakan semaksimal mungkin agar mereka bisa kembali bekerja. Kesalahan yang terjadi bukan disengajat tapi memang ada faktor nonteknis.
Terkait adanya gesekan antara pendukung kedua pejabat, Dian mengaku, masalah sudah beres dan sekarang tidak ada masalah. Ia meminta masalah inin jangan dibesar-besarkan karena untuk menjaga kondusivitas di lingkup Disdikbud Kuningan.
Seperti diketehui masalah double nama dalam satu jabatan yang terjadi pada mutasi Kamis pekan lalu sudah diselesaikan oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama MH. Orang nomor satu di kota kuda itu mengaku, pihaknya sudah mengambil langkah yakni menarik kedua pejabat itu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan untuk sementara waktu.
“Alasan saya datang terlambat ke acara ini salah satunya menyelesaikan masalah doubel nama yang terjadi pada mutasi. Saya tegaskan permasalah sudah selasai,” ucap Acep kepada awak media usai menghadiri acara deklrasi dukungan dari para mantan kades dan perangkat desa di Aula Hotel Purnama Cigugur, Minggu (13/8).
Acep menegaskan kejadian double nama dalam mutasi lanjut dia, bukan sebuah polemik, tapi itu murni kekeliruan yang sama sekali tidak ada unsur kesengajaan.
“Salah ketik boleh. Disebut kelelahan boleh juga, saya akui saya juga lelah. Kenapa kita bisa kelelahan. Kita sudah membuat rencana-rencana namun karena ada perubahan mendadak baik saya ada penggilan dari DPP maupun ada kunjugan Kapolda,” tandas bupati dari PDIP Perjuangan ini.
Untuk solusi masalah di UPTD Kecamatan maka dua pejabat itu akan ditarik ke Disdikpbud. Dan jabatan yang kosong akan diisi oleh Plt.
Hal ini sambil menunggu keputusan dari Kemendagri. Pihak memohon agar dua pejabat itu bisa dilantik ulang. Pasalnya, sudah diketahui semua karena enam bulan sebelum penetapan dari KPU, maka bupati dilarang melakukan mutasi. (agus)