KUNINGAN (MASS) – BEM PTNU Jawa Barat mempercayai STAI Kuningan menggelar seminar Mimbar Sejajar bertajuk “Ancaman Supermasi Hukum di Tengah Darurat Demokrasi”, Rabu (17/1/2024) kemarin.
Kegaiatan yang digelar di area kampus itu, diikuti mahasiswa STAI Kuningan. Mimbar Sejajar sendiri, dilaksanakan agar mahasiswa bisa berperan dalam Pemilu 2024 nanti.
Kegiatan, dibuka langsung Ketua STAI Kuningan Dedy Setiawan ME. Dalam sambutannya, ia berpesan pada mahasiswa soal pentingnya pengetahuan tentang demokrasi, yang mana peran mahasiswa sangatlah penting untuk dunia perpolitikan.
“Mahasiswa harus bisa menjadi role model untuk masyarakat guna menciptakan dunia politik menjadi dunia yang bersih,” kata Dedy Setiawan.
Sementara, Ketua DEMA STAI Kuningan Ahmad Fadlan, juga menyampaikan pesan serupa. Ia menegaskan bahwa mahasiswa bukan lagi waktunya untuk menyimak mentah terkait isu isu perpolitikan Indonesia.
“Mahasiswa harus bisa menjadi pemeran dalam perubahan Indonesia kepada Indonesia yang lebih maju,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, BEM PTNU Jawa Barat menghadirkan Khuzaeni dan Rifqi Fadhillah sebagai narasumber. Khuzaeni, menekankan tentang pentingnya mahasiswa yang diharapkan bisa sadar dan dapat mengkritisi perkembangan demokrasi yang ada di Indonesia.
Narasumber lainnya, Rifqi Fadhillah juga mengutarakan soal mahasiswa yang wajib mengambil peran penting terhadap ancama supremasi hukum di tengah darurat demokrasi.
Bahkan, dalam sesi penutup, mahasiswa yang dipimpin oleh presiden mahasiswa STAIKU dengan tegas menyatakan beberapa pernayataan sebagai berikut:
“Rakyat, Mahasiswa dan Pers Harus Bersatu untuk Supremasi Hukum Indonesia”
“Kami Mengajak Seluruh Elemen Masyarakat Mulai dari Buruh, Petani, Nelayan, dan Seluruh Masyarakat Indonesia Untuk Menggelorakan dan Mengawal Pemilu Tahun 2024 yang Penuh Kejujuran, Keadilan, dan Demokratis, Tanpa Intervensi Penguan, Polri, dan Presiden”. (eki)