KUNINGAN (MASS) – Adanya protes dan penolakan soal penunjukannya di Kuningan, Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menanggapinya dengan santai. Ia bahkan menyebut dirinya di Kuningan adalah penugasan.
“Silahkan aja itu dinamis, saya kan penugasan. Pak, saya itu dicalonkan di beberapa kabupaten kota, Bekasi, Tasik, Sumedang Bekasi,” ujarnya sesaat setelah bertemu DPRD Kuningan, Selasa (5/12/2023) siang tadi.
Ia mengatakan, Pj Bupati itu adalah usulan dari 3 unsur mulai dari daerah provinsi dan pusat. Setiap orangnya, ada clearing KPK dan tahapan lain-lainnya. Meski begitu, kala ditanya apakah ia tahu atau tidak siapa yang memasang spanduk, Raden Iip mengisyaratkan mengetahuinya.
Raden Iip mengaku, samoai sebelum dilantik ia adalah orang lapangan, Kesbangpol, dan cukup mengetahui kondisi lapangan. Namun ia menegaskan, selaku orang sunda, pada akhirnya harus silih asah, silih asih, silih wangi.
“Mereka sangat welcome (para pejabat). (Butuh berapa lama adaptasi?) Ini kan harus lari cepat bro, mendesak setahun ini, saya kan tidak bekerja sendiri, ini pasukan hebat saya,” ujarnya sembari menunjuk rombongan TAPD mulai dari Sekda, BPKAD sampai Bappenda.
Ia menegaskan, ketika ada suatu hal tentu harus kolaborasi. Ia menampakkan antusias, dimana hari pertama bisa diundang DPRD Kuningan. Pemerintah daerah, kata Raden Iip, terdiri dari 2 unsur yakni eksekutif dan legislatif.
“Bismillah ya, saya kan dulu Kesbangpol, saya paham betul praktek dan dinamisasi, jadi substansinya insya allah saya mengetahui, insya alalh tidak ada beban psikologis. Teu sewang-sewangan,” kata Raden Iip.
Raden Iip juga meluruskan soal masa pensiun. Ia membenarkan bahwa berakhirnya di ASN seharusnya setahun lagi. Namun ia sudah mengikuti Ujikom Anjak (Analisis Kebijakan) Utama. Karenanya, ia mungkin baru akan benar-benar pensiun pada 2030 mendatang. Masih sangat panjang.
“Poin pentingnya saya bersyukur bisa diterima silaturahmi (DPRD), kedua bisa memetakan,” terangnya.
Raden Iip menaku perlu waktu untuk konsolidasi internal. Kemudian pemetaan juga harus konprehensif. Ia berjanji kalau sudah ada hal yang bisa disampaikan, akan disampaikan secara terbuka. Termasuk PR-PR seperti gagal bayar, TPP dan hal-hal lain.
“Insya allah ada solusi. Ya itu ketuk palu kan sudah, evaluasi belum. Nanti pasti ada mekanisme keuangan,” ujarnya optimis. (eki)
Video: