KUNINGAN (MASS) – Seorang warga Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung, Tarsinah Binti Kardita (54) meninggal dunia pasca terjatuh ke sumur sedalam 14 meter, Minggu (15/10/2023) siang ini.
Korban sendiri, merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Puhun RT 4 RW 2. Namun, lokasi kejadian di Dusun Pahing RT 1 RW 1.
Korban di dalam sumur, pertama kali diketahui Dian Permatasari (27) menantu korban. Ia mengatakan, Tarsinah pada pukul 08.00 WIB datang ke rumahnya bermaksud untuk melihat kolam ikan miliknya yang berada disebelah selatan rumah.
Setelah Tarsinah pergi, saksi pada pukul 09.00 WIB pergi kerumah ibunya. Sekitar pukul 12.00 WIB siang saksi pulang kerumahnya. Ia kemudian mencari keberadaan mertuanya (korban) namun tidak kunjung ketemu. Padahal biasanya saat mengunjungi rumahnya, suka istrahat di ruang tengah.
Selanjutnya, ia bersama suaminya (anak korban) mencari almarhumah ke kolam yang berada di sebelah selatan rumah serta menanyakan ke tetangga. Tetapi, tidak ada yang melikat keberadaan Tarsinah.
Pada saat saksi (Dian) akan masuk kedalam rumah, ia melihat penutup sumur sudah terbuka dan ditemukan kerudung warna ungu yang dipakai korban tersangkut di penutup sumur yang terbuat dari baja ringan. Ia kemudian membuka penutup sumur.
Karena gelap, ia meminjam senter ke tetangganya, Rian (22). Bersama tetangga, saat disenter ke bawah sumur, terlihatlah tubuh korban dan sandalnya di dalam sumur.
Melihat kejadian itu, Dian kemudian korban jatuh pingsan. Sang tetangga, Rian berteriak minta tolong bantuan warga setempat untuk mengevakuasi korban.
Selang 30 menit sekitar pukul 13.36 WIB, Ading Jaenudin (Kasi Pemerintahan Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung) melaporkan kejadian tersebut di WA ( Whatapps) grup Damkar Kabupaten Kuningan.
Menerima laporan tersebut, Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupten Kuningan M Khadafi Mufti, menerjunkan 7 anggotanya untuk melakukan evakuasi.
Bersama Polsek Ciawigebang, Tim INAPIS Polres, Babinsa, anggota Puskesmas Cipicung, relawan, Kepala Desa Pamulihan dan jajarannya serta warga setempat, korban bisa dievakuasi setelah 1 jam.
“Saat dievakuasi korban dalam keadaan meninggal. Meninggalnya korban diduga korban terpeleset saat sedang berjalan di pinggir rumah, kemudian terperosok masuk kedalam sumur yang tidak memiliki tembok pengaman (dibuat di halaman pinggir rumah) dan sering dijadikan tempat jalan,” jelas Khadafi.
Dalam evakuasi itu, lanjutnya, anggota Damkar harus ekstra hati-hati karena sumur sudah banyak mengandung Gas Amonia (NH3). Apalagi, sempitnya lubang sumur hanya berdiameter +- 1 meter dan kedalaman sumur -+14 Meter.
“Penyebab pasti kematian korban sedang dalam penyelidikan pihak Polsek Ciawigebang dan Polres Kuningan,” kata Khadafi. (eki)