Bismillah
Capres/Cawapres pada PilPres th 2024 “Kemungkinan” berjalan diatas demokrasi kronis “STADIUM 4”
- Bahwa sesungguhnya sudah banyak penulisan para pakar dari berbagai disiplin ilmu mengingatkan jangan sampai istilah demokrasi dipakai menjadi alat kekuatan kekuasaan dengan menghalalkan segala macam cara!
Ketika ramai Capres digiring berkeliling menyebut nama, sementara Cawapresnya belum jelas, Itu adalah jebakan dan mainan ASENG–ASING Zionis Kapitalisme–Liberalisme-Sekularisme!
Itu pendapat saya (Syah-syah saja berpendapat untuk kebaikan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam Wadah NKRI!)
- Bahwa “Bahayanya Intelijen RRC dan CIA USA serta sekutunya” dipastikan sudah kirim ahli intelijen strategis dan intelijen tempur ke Indonesia.
Itu pasti! Paling tidak atase pertahanan (Athan) RRC–Dubes RRT juga Amerika dan jajarannya adalah para ahli dan berpengalaman di wilayah intelijen strategis dan intelijen tempur!
Semua itu dipersiapkan Khusus tim badan intelijen China (MMS-Ministry Of State Security)
Badan Intelijen China dimaksud Tupoksinya antara lain Operasi diteksi dini untuk kuasai Indonesia pada Tahun 2025, setelah target operasi strategi politik berupaya maksimal menempatkan bahkan menggulirkan bantuan dana untuk “BISA MENANGNYA” Capres–Cawapres berdasar keinginan Oligarki-Sembilan Naga TAIPAN!
Tetapi Amerika Zionis dan dengan persekutuan jahatnya Tidak akan membiarkan RRC Punya mau di Indonesia!
USA–CIA ‘Juga punya target operasi disoal Capres/Cawapres RI….”
Inilah persoalan dalam negeri Indonesia yang sebenarnya harus mendapatkan perhatian semua komponen anak bangsa Indonesia.
Tercermin dua negara Dajjal bermain di Indonesia!
Ketika kemudian KITA Bangsa Indonesia harus bersikap dengan dua pilihan: Rangkul RRC atau Amerika?
Keduanya juga sama berkarakter MUSTAHIL Mau melaksanakan NiLai luhur Panca Sila, seperti sila kedua Panca Sila: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB!
Solusinya?
Wajib tidak bisa dihindari akhirnya bangsa Indonesia harus bersikap!
Itulah yang diharapkan RAKYAT BANYAK adanya solusi Strategis Geo politik, ekonomi, dengan format gerakan, kontruksi gerakan dan struktur gerakan dipersoalan strategi yang harus dimiliki para kader parpol pengusung (*Ada keterwakilan di DPR RI), kader parpol pendukung (Tidak ada keterwakilan di DPR RI).
Menyoal relawan, tentu sudah dibekali dan atau sudah memiliki rujukan politik dari tutor politiknya.
- Akun-akun provokator, yang disengaja memancing reaksi,… ibarat sengaja menyulut api dalam sekam, itu semua dikoordinir dengan model format gerakan operasi intelijen China dan Amerika!
Ada satuan tugas yang dibuat oleh badan Intelijen China, Ministry of State Security (MSS), untuk terbentuknya kebangkitan “INDOCHINA 2025” Diawali Pemilu Th.2024 dengan dimenangkannya Presiden RI yang bisa menjadi pengikut–penurut dan Setia kepada RRC yang sudah lama menikmati kesenangan hidup di Negara RI! (*By fakta–Memaksakan kehendak Hadirnya IKN) Kendati masih banyak prosudur teknis–non teknis yang tidak mudah ditempuh!
Atau pemenang di Pilres th 2024 (Andai ada Pilres) adalah mainan USA Zionis dan sekutunya yang tergiur dan sedang menikmati kaya rayanya alam Indonesia! (Papua, Maluku terancam dicaplok/Bisa lepas dari NKRI!)
Ketahuilah pasukan/Tentara USA di Darwin semula hanya 2000 personal, kini sudah 9 kali lipat dari semula.
Itu sebabnya dalam tulisan saya berjudul “TRIUMVIRAT atau DARURAT MILITER” adalah sebuah keniscayaan dan itu legal konstitusional!
- Bahwa bukan sebuah kebetulan, di tiap negara yang menjadi target ASENG DAN ASING, issue-issue Rasis: Pribumi vs non pribumi, menjadi jualan utama.
Satu hal yang perlu dicatat, Eksistensi suatu negara dijaga oleh dua Institusi. Secara fisik dijaga oleh militer, dan secara non-fisik dijaga oleh intellijen.
Di dunia ini, sistem politik apapun yang diterapkan suatu negara, termasuk kerajaan, selalu ditegakkan dan dijaga oleh kekuatan kekuatan bersenjata (militer) yang bersifat offensive, dan kekuatan intelijen yang bersifat preventive. Begitu dan seperti itu selalu adanya.
Intelijen adalah seni bukan science.
Intelijen adalah planologi, bukan arsitek.
Intelijen adalah kecerdasan bukan kekerasan.
Intelijen adalah fungsi bukan posisi.
Intelijen adalah negara bayangan!
Semua operasi intelijen hanya bisa dirasakan… Tetapi tidak bisa untuk dibuktikan..
Kepala negara wajib mendengar saran intelijen.
Apabila terbalik, intelijen yang diatur kepala negara dan kepala negara diatur ASENG dan ASING…
ITU DIPASTIKAN NKRI DALAM BAHAYA DAN TINGGAL NAMA DI ANAK CUCU KITA!
Saat keadaan perang terbuka, intelijen militer (combat intelligence) sebagai garda terdepan untuk menghadapi segala macam bentuk ancaman.
Ketika kemudian keadaan damai, maka intelijen sipil (bussines and political intelligence) sebagai garda terdepan untuk menghadapi segala macam bentuk AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan)
Begitu adanya dunia intelijen mempunyai Protap!
Fahami pada eranya kekuasaan Orde Baru, intelijen membagi peran manusia Indonesia menjadi dua bagian, yaitu kelompok pejuang dan pedagang.
Mereka ibarat rel kereta api dengan tujuan yang sama. Pejuang disupport pedagang, dan pedagang di back-up pejuang.
Jangan sampai terjadi ada intelijen di zaman reformasi, Rel kereta apinya disatukan menjadi monorail.
Mereka yang pejuang merangkap pedagang, sehingga bisa “Kemungkinan” mengakibatkan “Pejabat dan Penjahat bersatu“ Atau mungkin menjadi Pejabat, padahal berkarakter Penjahat!
MUNGKIN Penjahat dan pejabat ada di satu lintasan Rel yang panjang.
- Menyoal Capres/Cawapres di PilPres tahun 2024, sepertinya bisa terjadi Capres Prabowo Subianto, bisa saja Cawapresnya Airlangga atau Muhaemin, Parpol Pengusung
(Gerindra, Golkar, PKB) (?)
Ketika Prabowo Subianto tidak bersama Airlangga atau Muhaemin, lalu dengan siapa?!
Kemudian daripada itu, Prabowo (Gerindra) wajib ikhtiar maksimal tidak bisa hanya dengan percaya ada parpol yang jalan bersama!
Golkar? PKB? Atau PAN?
Prabowo Subianto memang semakin nampak ada dukungan kuat dari Joko Widodo, tetapi persoalannya siapa Cawapres pilihan Prabowo?
Apabila diambil dari aspek konklusi hukum
yang sama, atas dasar Joko Widodo lebih mendekati Prabowo dan kesulitan mencari cawapres untuk mendampingi Prabowo, itu artinya Joko widodo harus menjodohkan perkawinan darurat politik antara Prabowo Subianto dengan Cawapres pilihan Joko Widodo, misalnya Mahfud MD, Erick Tohir! Atau malah dengan GIBRAN? Tetapi Mahfud MD, Erick Tohir atau Gibran, dari partai apa? PKB?
(Jangan sampai terjadi didampingi Gibran! pen.)
Ketika kemudian Itu terjadi, itulah antara lain salah satu langkah yang masuk dalam katagori spektrum strategi “Kontra
Intelijen” menuju posisi Joko Widodo “AMAN Terkendali”.
Di kubu Anies, mungkin, sudah mendekati kepastian bahwa Cawapres pendamping Anies Rasyid Baswedan terarah ke “AHY” atau “Khofifah IP”. (Itupun apabila benar Joko Widodo lebih mendekati dan mendukung Prabowo).
Apa mau dikata ketika kemudian Joko Widodo ternyata mendukung Ganjar Pranowo tetap Capres dari PDIP dan Cawapres: Muhamad Andika Perkasa! Atau Joko Widodo tidak ada di ruang politik dimaksud, tetapi malah menghadirkan AKROBAT POLITIK DEMOKRASI KRONIS STADIUM 4? Misalnya; Joko Widodo langkahnya nampak tidak ingin dimakzulkan sebelum th.2024, tetapi sebenarnya mengarah bisa dimakzulkan pada tangal 16 Agustus th.2023, ketika pidato kenegaraannya/pertanggung jawabannya ditolak!
Bahwa istilah PERUBAHAN, ITU BISA BERANAK PINAK KEBANYAK HAL Misal; Bisa terjadi Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Muhamad Andika Perkasa….
Parpol pengusung PDIP dan PPP…
Kendati Sandiaga Uno sudah terpublikasi mendampingi Ganjar Pranowo!
Atau memang Muhamad Andika Perkasa hanya sebagai ketua TimSes Capres Ganjar Pranowo/Cawapres Sandiaga Uno!
Bahwa Politik itu disamping dinamis bercampur adu straregis, jangan dilupakan persoalan bersifat ideologis, punya energi tersendiri!
Memang banyak permainan yang dimainkan oleh para pemain dan disaat seperti itulah, sekali lagi MUNGKIN hadir MAHLUQ bernama strategi “Kontra Intelijen”!
Kenapa harus hadir?
Jawabannya karena tidak mustahil PilPres th.2024, ada ikut campur tangan/bermain kepentingan China-Kepentingan Amerika!
Penting untuk difahami, ada parpol yang tidak bisa mengusung capres/cawapres, hanya bisa mendukung, karena tidak ada keterwakilannya di parlemen (DPR RI) seperti; BERKARYA, PSI, HANURA, PBB PERINDO, PKPI dan Partai Garuda.
Pertanyaannya parpol dimaksud mau mendukung ke Capres/Cawapres siapa? Jangan dianggap enteng…..bisa menjadi PENENTU!
Pikirkan pula parpol baru, baik yang lolos menjadi peserta pemilu th.2024 ataupun
yang tidak lolos menjadi peserta pemilu untuk th.2024!
Ditambah pula itu yang namanya RELAWAN …. Mereka memiliki kemampuan untuk mengarahkan konstituen sesuai keinginan!
Karena memang ada timses relawan ada timses parpol! Dipersoalan timses relawan jangan sampai terjadi yang Suksesnya ya TIMSESNYA!
Satu hal yang perlu dicatat bahwa mayoritas para pengurus parpol dilevel Kab/Kota dan Provinsi, disoal penentuan keputusan politik semisal siapa Cawapres? Pastilah diserahkan kepada dan atau mengandalkan pimpinan di level pusat!
Sementara dilevel pimpinan pusat partainya itu sendiri terkadang ada konflik internal partai yang kemudian merambat ke level bawah hierarkis partai!
Sering terjadi sejak jaman Orba pimpinan pusat parpol turun monitoring ke level Kab/Kota, langkah itu hanya sedikit ada korelasinya dengan tersentuhnya hati nurani rakyat pemilih, itu lebih kepada sibuk di struktur partai level Kab/Kota/provinsi!
Bahwa apapun yang terjadi: Apabila ADA PEMILU Ditahun 2024;
Pesan moral saya adalah: “Persatuan Indonesia itu adalah sebuah KEBUTUHAN bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dlm bingkai “NKRI”!
Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in
Awang Dadang Hermawan
*) Pemerhati intelijen, sosial politik dan SARA
#
7Agustus2023