KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 374 orang rombongan pertama jamaah haji Kabupaten Kuningan, telah kembali dari tanah suci dan kembali ke tanah air.
Sejak keberangkatannya pada 31 Mei 2023 lalu, rombongan haji yang teridiri dari KBIH Syiarul Islam Kuningan, KBIH Arohmah Sidaraja dan KBIH Arofah Ciloa itu, datang ke Indonesia tepat pada Rabu (12/7/2023) kemarin.
Ketua kloter H Rudi Sudiana menuturkan, pihaknya membawa 366 jama’ah yang ditopang oleh 8 petugas. Hal itu, merupakan satu amanah yang perlu dipikul penuh tanggung jawab serta komitmen tinggi mendampingi dan melayani jama’ah.
“Alhamdulillah sinergitas antar pimpinan KBIH, jamaah dengan petugas kami, bersama-sama bisa memikul amanah dari pemerintah dapat mendampingi jama’ah dari awal pemberangkatan hingga menyerahkan kembali ke pihak keluarga jama’ah di masjid KIC secara selamat dan utuh semuanya bisa kembali ke Kuningan,” terangnya.
Sementara, H Iim Suryahim yang merupakan akademisi yang turut menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) representasi Pemkab Kuningan, menerangkan bagaimana kesigapan pemerintah daerah bersinergi dengan Kemenag untuk memberikan pelayanan prima bagi jama’ah warga Kuningan.
Sejak awal keberangkatan dari KIC, terangnya, warga langsung dilayani keberangkatannya, dihantar ke embarkasi Indramayu dan Bandara Kertajati dengan konsumsi yang cukup, hingga penyambutan kedatangan dan dihantar ke keluarganya masing-masing.
“Kunci keberhasilan dalam mendampingi jama’ah secara utuh yakni tawakal dan ikhtiar. Sedari awal memanjatkan doa kepada Alloh SWT memohon pertolongan serta perlindungan untuk jama’ah serta petugas diberikan kelancaran, keamanan, kesehatan dan keberkahan pada semua rangkaian ibadah haji,” paparnya.
Ia mengatakan, pihaknya berikhtiar mengerahkan segala daya upaya potensi dari setiap petugas haji mulai dari ketua kloter , pembimbing ibadah/spiritualis, tenaga medis ditopang pelayan umum yang bahu membahu bersama ketua rombongan (karom), ketua regu (karu) serta kepatuhan para jama’ah, menjadikan semua kesulitan bisa diurai atas pertolongan Alloh SWT serta ikhtiar kolektif.
“Untuk jama’ah lansia dan resti (resiko tinggi) menerapkan standar keamanan dan keselamatan, adapun jama’ah yang muda juga sehat mempersilahkan mengejar keutamaan ibadah diantaranya keutamaan arbain, melaksanakan rukun haji secara langsung dan ibadah sunah lainnya,” tutur H Iim.
Ia juga bercerita, kondisi paling tragis saat mendampingi jama’ah, yakni ketika evakuasi di Muzdalifah. Agenda mabit (bermalam) di Muzdalifah yang sejatinya sejak pertengahan malam hingga terbit fajar, nyatanya jama’ah sampai pertengahan siang hari.
Jamaah KJT 03 berangkat dari Arofah dan tiba di Muzdalifah pukul 01.00 dini hari. Awalnya, lanjut H Iim, nampak tenang dengan bermalam yang diisi dengan berbagai ibadah, ada yang sholat tahajud, berzikir hingga menikmati indahnya muzdalifah dengan bintang gemerlap dilangit beralaskan tikar.
Setelah menunaikan ibadah sholat subuh, jama’ah mulai menuju antrian penjemputan bus menuju Mina. Kloter KJT 03 sendiri, tergabung dalam maktab 11 yang teridiri dari 10 kloter, satu kloter rata-rata 374, sehingga ada 3.740 orang.
Namun, karena ada keterlambatan penjemputan bus ditambah terjadinya crowded (kerumunan) di jalan, antrian semakin panjang. Saat itu, kondisi semakin tragis marsna sejak pukul 09.00, sinar matahari terasa menyengat dengan suhu 43˚.
Diceritakan H Iim dan petugas medis H Darwo Rasadi, kala itu banyak lansia yang tumbang pingsan karena kepanasan. Petugas Kuningan kemudian dengan sigap mengatur formasi jama’ah muda dan sehat beridiri ikut antrian, jama’ah lansia ditepikan ke tempat teduh.
Disaat antrian sudah dekat menuju pintu jemputan, jamaah lansia masuk ke kolong pagar besi untuk bisa naik bus.
“Alhamdulillah dengan strategi itu jama’ah Kuningan bisa terangkut sampai pukul 11.00. ada juga kloter lainnya yang baru terangkut hingga pukul 13,00 WIB,” tutur H Darwo.
Adapun petugas haji kloter KJT 03 yang mendampingi rombongan pertama jama’ah Kuningan ada 8 petugas:
- H. Rudi Sudiana (Ketua kloter)
- H. Najmudin (Pembimbing Ibadah)
- H. dr. Dian Mardiani (Petugas Kesehatan)
- H. Setiawan Windu Rahnata (Petugas Kesehatan)
- H. Darwo Rasadi Prawira (Petugas Kesehatan)
- H. Aman Syamsul Falah (Petugas Haji Daerah)
- H. Yosa Oktora (Petugas Haji Daerah)
- H. Iim Suryahim (Petugas Haji Daerah)