KUNINGAN (MASS) – Hari ini, Kamis (22/12/2022) beredar foto dan video yang memperlihatkan rubuhnya bangunan rumah di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru. Banyak yang menarasikan, kejadian itu akibat gempabumi tektonik yang terjadi di Kabupaten Kuningan dengan skala kekuatan 3,8 Magnetudo.
Namun, hal itu dibantah Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana S STP. Pada kuninganmass.com, dirinya menerangkan kejadian itu sudah mulai terjadi sehari sebelumnya.
“Untuk rumah ambruk di Desa Cijemit Kec. Ciniru terjadi bukan karena dampak gempa bumi tetapi karena longor susulan pada TPT Sungai Cipedak yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2022 dan ambruknya rumah di Desa Cijemit terjadi pada hari Rabu 21 Desember 2022 pukul 18.00 WIB,” ujarnya.
Laporan yang terdampak kerusakan bangunan, lanjutnya, justru ada di Desa Susukan Kecamatan Cipicung. Tepatnya rumah milik Maman Daiman (55) Dusun Kliwon RT 001 RW 001, yang nampak temboknya retak terbelah dan sampai miring. Pemilik rumah bahkan harus mengungsi.
Di akhir, Kalak Ibe, sapaan akrab Indra Bayu, justru menghimbau agar masyarakat tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” pesannya.
Seperti diketahui, Kabupaten Kuningan baru saja mengalami gempa tektonik berkekuatan 3,8 M dengan episenter 6,99 LS dan 108,48 BT. Tepatnya, titik pusat gempa ada di jarak 1 km barat daya Kabupaten Kuningan dengan kedalaman 5 km. (eki)