KUNINGAN (MASS) – Kaitan dengan dugaan pungli pada pengisian jabatan kepala sekolah baik SD maupun SMP, Kepala Disdikbud Kuningan, H Uca Somantri MSi menegaskan tidak ada. Pihaknya telah mewanti-wanti bawahannya supaya tidak boleh melakukan pungutan liar, termasuk kepada kabid SD dan SMP.
“Saya sudah tegaskan tidak boleh ada pungutan-pungutan apa lah. Ini saya sampaikan kepada semua struktur organisasi Disdikbud. Penekanannya kepada ASN. Karena jika di lapangan ada orang luar, ya tentu itu diluar kontrol kita. Urusan person,” tandas Uca kala dikonfirmasi Jumat (13/5/2022).
Disinggung soal adanya pejabat Disdikbud yang pindah tugas ke instansi lain, dirinya terkesan enggan memberikan jawaban gamblang. “Masalah lapangan sudah selesai. Kita ini menata lembaga, yang kurang baik ya kita benahi,” ucapnya.
Berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/soal-dugaan-pungli-pengangkatan-kepala-sekolah-imm-geruduk-disdikbud/
Kaitan permintaan mahasiswa agar dirinya mundur dari jabatan kadisdikbud, Uca mengatakan, itu sudah hak prerogatif bupati. Ketika ada saran penilaian kinerja lembaga yang merupakan hak setiap orang, penyampaiannya kepada bupati selaku pejabat Pembina kepegawaian.
“Mudah-mudahan jadi pembelajaran bagi semuanya. Karena kemarin juga (pada aksi Kamis, red), ada hal yang kurang etis yang dilakukan adik-adik mahasiswa. Yaitu pada saat berebut tiang bendera antara mereka dengan aparat keamanan serta staf Disdikbud,” kata Uca.
Masalah adanya yang terluka, ia juga mengungkapkan ada stafnya yang juga mengalami nasib serupa lantaran tersungkur pada saat mencegah penurunan bendera. Oleh karena itu, Uca berharap hal itu menjadi pembelajaran bagi semua.
Jumlah calon kepala sekolah yang hendak dilantik itu sendiri mencapai 190-an orang. Sebab bukan hanya calon kepsek SD dan SMP, ada diantaranya calon pengawas.
“Itu untuk mengisi kekosongan. Semoga segera terisi. Segera ada penetapan. Karena kaitan dengan proses KBM, penandatanganan ijazah dan lainnya. Semoga tak lama lagi bisa terisi,” pungkasnya. (deden)