KUNINGAN (MASS) – Pada pertandingan final Pemuda Pancasila Cup 1 antara Alsada FC VS Bandit FC di lapangan sepakbola Kramatwangi Garawangi, Selasa (22/3/2022) sore, terpaksa dihentikan di babak kedua karena sempat terjadi kericuhan.
Awalnya pertandingan berjalan secara kondusif. Di babak pertama, Alsada FC sempat unggul dengan skor 1 – 0. Skor dicetak oleh Marcello.
Namun, saat babak kedua berlangsung, pertandingan memanas. Bahkan, sempat terjadi kerusuhan yang ditenggarai adanya miss antara official dari pihak Bandit FC dan wasit.
Insiden bak Zidane di piala dunia pun terjadi, salah satu official Bandit FC menyundul hakim garis (wasit). Akibat insiden itu, permainan dihentikan. Bandit dinyatakan gugur di final. Kemenangan otomatis milik Alsada FC.
Ketua pelaksana Ade Haryanto mengatakan bahwa sesuai dengan perjanjian pada saat technical meeting yang sudah ditandatangani oleh masing-masing manager club, bahwa jika terjadi sesuatu terhadap wasit yang masih memimpin pertandingan itu akan pertandingan akan dihentikan dan klub yang terkait, dianggap gugur.
“Kami pihak panitia langsung menindak tegas dengan menghentikan pertandingan, juga memberikan sanksi kepada tim terkait berupa denda sebesar Rp 8juta,” ujarnya kala diwawancara.
Dari pihak wasit sendiri, terlihat mengikuti apa yang diinstruksikan panitia. Pihak wasit tidak turut menentukan kemenangan. Para wasit menyerahkan soal tersebut ke panitia.
Meski penitia menghentikan pertandingan karena sempat ricuh, prosesi penyerahan tropi tetap berjalan lancar. (eki/vave/mgg)