KUNINGAN (MASS) – Keberadaan jalan baru lingkar timur (jalan baru Ancaran), jadi magnet bagi masyarakat. Jalan yang menghubungkan Ancaran ke Sampora itu, banyak jadi pilihan untuk nongkrong, serta berwisata.
Banyaknya yang datang ke jalan baru, untuk nongkrong bahkan juga berdagang ini, turut ditanggapi tokoh masyarakat yang juga aktif sebagai praktisi spiritual, Ki Anom Al Aziz.
Menurutnya, di jalan baru ini masih sangat banyak sarana yang kurang, dan banyak potensi berbahaya. Disebutkannya seperti penerangan yang tidak maksimal untuk malam hari, kurangnya rambu, hingga keberadaan anak muda nongkrong yang kadang terlalu tengah.
“Kalo bisa, pemerintah itu bikinlah semacam mini rest area di jalan baru,” ujarnya baru-baru ini.
Rest area itu, lanjut Ki Anom, akan bisa berfungsi untuk banyak hal. Yang penting, berada di titik yang tepat, syukur bisa ada masjid juga disana.
“Bisa jadi tempat ibadah, tempat istirahat sambil wisata juga karena tetep bisa lihat pemandangan bagus, terus bisa juga ada ruko-ruko buat dagang, jadi tetep gak nutup rezeki,” tuturnya menyarankan.
Dirinya juga bercerita, sebagai orang Kuningan tentu bangga punya jalan baru. Hanya saja, jalan baru ini tentu harus sesuai fungsinya sebagai akses transportasi.
“Soalnya pernah juga, lewat jalan baru, ada yang nongkrong tapi gegelatakan ke tengah jalan. Kan bahaya, kagok pengendara,” imbuhnya.
Karenanya, lanjut Ki Anom, membuat rest area yang pantas dan bisa mengakomodir semua kebutuhan, bisa jadi solusi yang menguntungkan semua pihak. (eki)