KUNINGAN (MASS) – Irma Minnatul Maulidiyah atau yang kerap disapa Mimau, purna tugas sebagai ketua HMI Komisariat FKIP Kuningan dengan ditandai Sertijab (Serah Terima Jabatan) pada Minggu (27/2/2022) kemarin.
Sertijab sendiri dilakukan di Gedung DPRD Kuningan. Hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPR Nuzul Rachdy SE, sekretaris dewan M Nurdijanto, Komisioner KPU Abuhar, serta akademisi, alumni dan utusan BEM.
“Saya selaku Ketua Umum demisioner HMI Komisariat FKIP Uniku periode 2020/2021 ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada rekan-rekan pengurus, dan senior-senior yang telah banyak membimbing kami,” ujar demisioner ketua mengawali pernyataan.
Mimau merasa haru sekaligus bahagia, bisa menjalankan roda kepengurusan selama satu periode terakhir. Dalam sertijab itu, Mimau menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada ketua baru Dewa Galih Dwiginting.
“Saya ucapkan selamat. Saya berharap amanah ini bisa dijalankan sebaik mungkin dengan penuh tanggungjawab. Serta bisa menjalankan roda organisasi ini lebih baik lagi dari sebelumnya,” imbuhnya.
Perempuan yang dikenal kritis itu melihat, saat ini kemajuan IPTEK kian cepat memasuki segala bidang. Besar harapannya, di kepengurusan sekarang bisa merealisasikan program kerja yang mengarah pada digitalisasi.
Digitalisasi ini, merupakan bentuk penyesuaian dengan karakter generasi Z yang dominan, mempunyai ambisi besar dan mencintai kebebasan. Namun tidak melupakan tujuan daripada HMI itu sendiri.
“Karena masa yang akan datang perkembangan revolusi indrusti 4.0 yang dihimpit dengan bonus demografi akan menjadi momok bagi perkaderan HMI apabila tidak dipersiapkan dengan matang” ucapnya meninjau kedepan.
Terakhir, lanjutnya, dirinya berkata bahwa ber-HMI itu penuh dengan dinamika. Dirinya berpesan, sekencang apa pun dinamikanya jangan sampai merusak kaderidasi.
Komisariat, kata Mimau, adalah ujung tombak kaderisasi. Menurutnya, merusak itu gampang, tapi kalau membangun itu bukan hal yang mudah.
“Ini menjadi tolak ukur semasa kita berproses di HMI, apakah kita banyak merusaknya atau membangunnya. Banyak menghidupinya atau malah mencari kehidupan di dalamnya. Jabatan di HMI sangat sebentar, maka harus di maksimalkan. Jabatan jadikan alat untuk memberi kemanfaatan bukan malah sebaliknya,” pesanya.
Mimau, yang namanya naik kala persoalan beasiswa UKT Uniku mencuat itu mengatakan,
Kom FKIP adalah komisariat kedua tertua di cabang Kuningan. Karenanya, dirinya berharap komisariatnya bisa lebih dewasa dan lebih maju lagi kedepan. (eki)