KUNINGAN (MASS) – Bapenda Jabar menjadi ujung tombak pendapatan asli daerah Provinsi Jabar. Tentu tugas berat ini menjadi tantang bagi SKPD yang dipimpin oleh Dedi Taufik itu.
Pada tahun 2022 ini Bapenda Jabar ditargetkan meraih pendapatan sebesar Rp31,5 triliun. Pendapatan ini terdiri dari Rp21,3 triliun PAD.
Kemudian Rp10,1 triliun dari dana transper pusat. Sedangkan sisanya Rp23 miliar dari pendapatan lain.
Sementara itu, target PAD Rp21,3 miliar bersumber dari pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp8,4 triliun dan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor(BBNKB) sebesar Rp5,4 trilun.
“Target pendapatan dari PKB dan BBNKB itu termasuk di dalamnya adalah untuk Samsat Kuningan,” ujar Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Kuningan, Ade Sukalsah yang didampingi Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan Budi Purnomo, Senin (31/1/2022).
Sementara itu, Kepala Benpenda Jabar Dedi Taufik menyebutkan, untuk pencapai target dari PKB dan BBNKB itu , pihaknya membutukan strategi jitu dari Bependa dan tim Pembina Samsat.
“Kami sudah menggagas starategi pencapaian target pendapatan dengan kolaborasi bersama mitra Pembina Samsat pada saat Rakor Tim Pembina Samsat 2022 pada akhir Januari di Hotel The Green Peak Bogor,” jelasnya.
Dedi juga mengemukakan, pendatapan daerah perlu dikeolala secara cerdas dan basis digitalisasi layanan dan smart tax menjadi kebutuhan dalam pendapatan.
Hal ini agar target pajak kendaraan dapat tercapai dan dibangun atas kesadaraan masyrakat yang tinggi dalam membayar pajak.
Smart Tax merupakan pengelolaan cerdas pendapatan berbasis digital dalam membangun big data Pendapatan melalui layanan non tunai, integrasi data dan edukasi masyarakat.
Terkait Smart tax yang terdiri dari enam bagian, yaitu, Tax center, Tax awereness, New Sambara, Tax Appreciation, Tax Integration dan New Sipandu.
Adapun Mitra Pembina Samsat adalah Ditlantas Polda Jabar, Ditlantas Polda Metro Jaya dan Kantor Cabang Cabang PT Jasa Raharja Jabar
Sementara itu, rakor dihadiri oleh Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja, Direktru bank bjb Isa Anwari, 34 Kepaa P3D Wilayah Jabar dan 34 Kasatlantas di wilayah Kepolsin Daera Jabar dan Metro Jaya.
Pada rakor tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambdodo Pornomo mengatakan, diperlukan adanya transformasi pelayanan Samsat ke depan melalui digitilasi layanan.
Diterangkan, Kapolri telah melakukan kebijakan ETLE atau Elektronik Traffick Law Enforcment dan SIGNAl, Samsat Digital Nasional. Hal itu lanjut dia, sebagai bentuk transformasi digital dalam pelayanan kepolisian
Ditempat yang sama Dirlantas Polda Jabar Kombes Romin Thaibd mengatakan, pentingnya data base kendarana dalam pelayaanna ke samsatna.
Dikakatan, bukan hanya pencapiaan target pajak kendaeraan yang menjadi prioritas tahun 2020, tapi factor keamanaan atau secucrity data perlu menadi perhatian pelayana pelayanan di Samsat.
Sekadar informasi daam Rakor TPS 2022 menghadirkan para pematrei dari Korlantas Polri, Kombes Taslim Chaerudin, PT Jasa Raharja Dodi Apriansyah dan Pemateri dari Bank Indonesia yang memaparkan tentang Elektronifikasi Transaksi Pemerintaha Daerah (ETPD).
Sementara pertemuan Tim Pembina Samsat merupakan langkah kolaboratif Bapenda, Polda Jabar, Polda Metro Jaya dan PT Jasa Raharja untuk pelayanan Samsat lebih dan berkualitas kepada masyarakat.
Pihak Bapenda berharap pertemuan ini ditidaklanjuti dengan pertemuaan tiga bulanan kedepan selama 2022.
“Karena pajakmu untuk Jawa Baratmu,” timpal Kepala Bapenda lagi.(agus)