KUNINGAN (MASS)- Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, melakukan peletakan batu pertama pembangunan madrasah Ibtidaul Huda, di Blok Ciguga, Dusun Tarikolot, Desa Kadatuan, Kecamatan Garawangi, Jumat (21/1/2022).
Prosesi tersebut, turut disaksikan Kepala Desa Kadatuan Kastor beserta jajaran perangkat, Tokoh Agama, BPD, LPM, serta masyarakat setempat.
Usai melakukan peletakan batu pertama, Wakil Bupati menyampaikan, peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaul Huda merupakan peristiwa yang memiliki makna penting bagi pengembangan pendidikan islam di Blok Ciguga, Dusun Tarikolot, Desa Kadatuan.
Karena madrasah menurutnya, adalah lembaga pendidikan yang mempunyai misi mengembangkan ilmu-ilmu agama islam demi terlaksananya ajaran-ajaran islam dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam membangun pondasi akhlak genarasi muda.
”Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kuningan, saya berharap pembangunan Madrasah Ibtidaul Huda ini berjalan lancar dan kelak berkontribusi untuk dunia pendidikan dan sosial keagamaan di masyarakat, terutama krpada generasi muda di Desa Kadatuan,” ujar Wabup.
Wabup juga mengapresiasi kekompakan masyarakat setempat dengan bergotong-royong membangun sarana pendidikan keagamaan tersebut secara moril dan materil.
“Pemerintah daerah memiliki keterbatsan dari segi anggaran untuk membangun. Untuk itu diperlukan peran serta dan kerlibatan masyarakat untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Kuningan,” imbuhnya.
Sementara, ketua panitia pembangunan Madrasah Ibtidaul Huda Eyo Sunaryo menjelaskan, pembangunan madrasah tersebut merupakan keinginan masyarakat karena prihatin melihat keterbatasan sarana pendidikan agama yang ada di lingkungannya. Dimana selama ini, dikatakan Eyo, dalam memberikan pendidikan keagamaan kepada anak-anak masih menempati mushola yang memilki ukuran terbatas.
“Karena melihat sarana pendidikan yang digunakan yaitu mushola yang sangat terbatas, masyarakat di Dusun Tarikolot akhirnya memilki keinginan untuk membangun madrasah untuk pendidikan keagamaan bagi anak-anak di Desa Tarikolot. Agar kelak anak-anak sebagai generasi penerus, memilki ilmu agama yang baik sebagai pondasi dalam mengisi pembangunan bangsa,” tutur Eyo.
Dikatakan Eyo, untuk pembangunan madrasah tersebut, direncanakan akan dibangun dengan luas 12 x 19 Meter, dengan sumber dana dari swadaya masyarakat dan donatur.
“Kami mohon do’a dan dukungannya dari pemerintah daerah dan seluruh pihak selama pembangunan madrasah ini berkangsung. Semoga pembangunannya berjalan lancar dan sesuai dengan harapan kita bersama,” pungkasnya.(agus)