KUNINGAN (MASS) – Sejak lama Kabupaten Kuningan mendeklrasikan sebagai daerah wisata. Tapi sayangnya tidak semua mengenal secara keselurahan destinasai wisata yang ada di kota kuda terutama para Agent Tour Travel.
Mereka hanya mengena Cibuilan dan Linggajati. Cibulan dikenal karena ada ikan dewa yang merupakan ikan langka dan berusia ratusan tahun. Sedangkan, Linggajati karena ada gedung naskah yang digunakan delegasi Indonesia ketika berunding dengan Belanda.
Berangkan dari hal itu Paguyuban Pengelola Destinasi Wisata Kuningan (PP Dewiku) menggelar Kuningan Travel Agent. Kegiatan yang melibatkan puluhan travel agent sepulau Jawa itu, membawa mereke destinasi wisata yang ada di Kuningan.
Dalam travel gathering tersebut, travel agent dijadwalkan hari pertama Rabu (24/11/2021), berkunjung ke beberapa lokasi seperti Zam-zam Pool, Taman Batu Hanjuang, Woodland, Taman Alghifary dan Teras Lawas.
Kemudian hari kedua dilanjutkan ke beberapa lokasi wisata seperti Pondok Cai Pinus, D Orchid, Curug Landung, Tirta Agung, Curug Bangkong dan Bubulak.
Sementara puncaknya adalah digelar Gala Dinner pada Rabu malam di Teras Lawas, terlihat hadir juga selain peserta dan panitia, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Ketua DPRD Nuzul Rachdy, Anggota DPRD Tresnadi, dan Kepala Dinas Pariwisata Toto Toharudin.
Dalam gala dinner yang dibalut dengan acara santai itu, Ketua Panitia H R J Umbara menyebut kegiatan yang diikuti travel agent se-Jawa ini, bisa berulang di tahun berikutnya.
“Tentu kami rencanakan, kegiatan ini akan jadi agenda rutinitas,” sebutnya dalam Gala Dinner.
Ketua PP Dewiku H Abidin menceritakan, kegiatan ini terinspirasi dan termotivasi dari kawan-kawan tour and travel, yang datang ke Kuningan dan hanya tau Cibulan serta Linggajati saja.
Saat itu, direccomendasikan ke Cisantana, dan akhirnya ngobrol-ngobrol soal travel gathering
“Tapi tadi, temen travel bisik-bisik soal infrastruktur jalan, selain tentu harus ada kreatifitas di tempat lokasi wisata,” sebut Abidin di depan Acep dan undangan lainnya.
Saat ini, kata mantan Anggota DPRD dari PDIP itu, Kuningan memiliki banyak wisata. Hanya saja masih industri kecil. Abidin optimis, wisata di Kuningan akan mendongkrak perekonomian di Kuningan kedepan. Akan menjadi industri besar.
Sementara, Bupati Kuningan H Acep Purnama dalam sambutannya mengatakan Kuningan ini terletak di posisi strategis dan dilematis. Secara geografis, Kuningan diaugrahi alam terindah, punya gunung tertinggi di Jawa Barat, Ciremai.
“Kuningan memilih komitment sebagai Kabupaten Konservasi, dengan penyelamatan alam lingkungan sebagai asas yang utama. Punya bentang alam yang baik, Pariwisata berbasis alam, berbasis budaya,” ujarnya sembari menyebutkan beberapa makanan daerah seperti peuyeum, dan tradisi lokal sepelrti Karinding, Cingcowok, Wayanga, Panahan tradisional, Saptonan, dan seren taun.
Soal jalan, Acep menyebut hingga saat ini masih layak dan bisa dilakui. Meski hegitu, Acep mengaku sudah 2 tahun ini untuk pemeliharaan belum optimal, apalagi 2 tahun dihantam pandemi. Banyak anggaran yang direfoccusing.
Soal letak geografis yang strategis dan geografis, Acep menjelaskan karena Kabupaten Konservasi ini, di Kuningan baru ada satu pabrik. Itupun dikatakannya ramah lingkungan. Karenanya, pemberdayaan masyarakat soal pekerjaan memang masih minim.
Namun, lanjut Acep, upayanya mendukung pariwisata sebagai bagian dari hal yang ditonjolkan Kuningan, dibuktikannya dengan berdirinya terminal Pariwisata di Paniis.
Kedepan, bus besar pariwisata bisa berhenti dan parkir di terminal. Selin itu, arah ke Cisantana juga akan dibangun terminal wisata, tepatnya di sekitar Bubulak.
Acep, juga kemudian ‘pamer’ progres soal jalan lingkar yang akan diresmikan akhir tahun ini. Bahkan, disebutnya nanti akan menyambung sampai Kadugede.
Dirinya mengajak, untuk membangun Kuningan dengan tetap mempertahankan konsep konservasi. (eki)