KUNINGAN (Mass) – Minimnya bahkan cenderung nihilnya mantan maupun Birokrat/Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjelang pensiun di lingkup Pemkab Kuningan ikut meramaikan Pilbup 2018 menjadi sesuatu yang patut menjadi ‘keprihatinan’. Kondisi Pilbup Kuningan juga menjadi sangat bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di Pilbup Kabupaten Cirebon
“Pilbup di Cirebon itu telah menjadi magnet bagi Birokrat/ASN-nya ramai-ramai mengadu nasib menjadi pejabat politik (Bupati/Wabup) dengan mengikuti konvensi di berbagai Parpol,” ungkap Ketua F-Tekkad, Soejarwo, Minggu (6/6/2017).
Nyaris ‘nihilnya’ mantan maupun birokrat yang ikut konvensi melalui parpol yang membuka pendaftaran untuk umum, tentunya harus menjadi ‘kajian’ yang serius bagi Parpol di Kuningan. Menurutnya, sangat mungkin karena mereka sudah jenuh berkiprah di lingkup Eksekutif.
“Sehingga, kalaupun mereka hendak berkiprah dalam dunia politik praktis mereka cenderung akan memilih berkarir di Lembaga Legislatif,” duganya.
Yang patut dikhawatirkan nyaris tidak adanya mantan maupun Birokrat aktif untuk berkompetisi dalam Pilbup 2018 lebih dikarenakan sikap ‘paranoid’ akan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam kompetisi tersebut. Mereka nampaknya enggan untuk berspekulasi dengan menguras anggaran yang tidak sedikit.
“Terlebih pada Pilbup 2018 H Acep Purnama yang merupakan petahana dipastikan kembali ikut untuk memperebutkan posisi K1, dengan mengikuti konvensi yang diselenggarakan Parpol yang telah membesarkan dan dibesarkannya, yakni PDIP. Posisi petahana walau tidak mutlak, tetap akan dipandang sebagai kekuatan yang sulit dikalahkan,” ucap Jarwo.
Terkait munculnya asumsi bahwa Acep Purnama sebagai Petahana tidak mustahil akan ‘loncat pagar’ ke Parpol lain sebagai upaya mempertahankan posisinya, Jarwo mengaku sempat bertemu. Dalam pertemuan tersebut, ia mendengar langsung komitmen Acep yang tidak akan pernah ‘meninggalkan’ PDIP jika ternyata tidak direkomendasi.
“Saya pernah mendapat statement dan komitmen langsung darinya bahwa beliau tidak akan pernah ‘meninggalkan’ PDIP. Kalaupun beliau tak mendapat rekomendasi dari PDIP, dalam pernyataannya yang disampaikan langsung kepada saya beberapa hari sebelum Ramadhan, beliau mungkin akan kembali berbakti di Lembaga Legislatif bisa di tingkat Propinsi maupun Nasional,” tukasnya. (deden)