KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 20 tim bola voli yang berasal dari Kabupaten Kuningan, Kabuapten Majalengka dan Kabupaten Ciamis, berkompetisi di Arisan Voli Babinsa Cup 2025 yang digelar di Lapangan Bola Voli Kelurahan Cigintung Kecamatan Kuningan, yang digelar selama 2 hari kemarin, Minggu – Senin (8-9/6/2025).
Meski bertajuk arisan, kompetisi yang disuguhkan berlangsung seru dan sengit. Apalagi, turnamen semi open itu, memperbolehkan tiap tim dari wilayah, memasukan 3 anggota tim voli dari luar. Karenanya, tak sedikit juga pemain Porda yang ikut dalam tim yang berkompetisi dalam ajang tersebut.
Setelah 2 hari berkompetisi, puncak turnamen berlangsung dengan menyisakan 4 tim teratas termasuk dua tim tuan rumah, Kelurahan Cigintung. Keempat tim yang tersisa adalah Atmaza Rajadanu, Angger Jaya Cigintung A (tuan rumah), PB Sukamukti, dan Angger Jaya Cigintung B (tuan rumah).
Dalam semifinal dan babak final yang diselenggarakan pada Senin (9/6/2025) malam itu, pada akhirnya mempertemukan grand final yang mempertemukan Atmaza Rajadanu melawan PB Sukamukti. Pasca pertandingan yang menegangkan dan jual beli poin dari kedua tim, Atmaza Rajadanu mengukuhkan posisinya sebagai tim elit bola voli lokal. Ia jadi juara setelah memenangkan dua dari tiga set, padahal sempat kalah di babak awal.
Baik juara 1 maupun juara 2, Atmaza Rajadanu maupun PB Sukamukti dihadiahi kambing sebagai hadiah utama. Sementara, dua tim tuan rumah harus puas sebagai juara bersama (ketiga) setelah kalah di babak semi final.
Acara puncak sendiri berlangsung meriah dengan kedatangan penonton yang memadati lapangan. Bahkan, dalam penutupan final itu, hadir juga Ketua PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) Kuningan Nuzul Rachdy SE, yang juga Ketua DPRD Kuningan. Selain itu, hadir juga Plt Lurah Cigintung Egis Sugianto SE MM, Babinsa Sertu Syamsul Fauzi, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Plt Lurah Cigintung Egis Sugianto SE MM, menyampaikan terima kasih pada semua pihak, terutama pelaksana kegiatan yang telah mensukseskan acara tersebut. Ia juga berharap, acara seperti ini bisa rutin dilakukan.
“Kita insya allah akan rutin kegiatan voli ball di Cigintung, insya allah,” ucapnya, sembari mengatakan bahwa turnamen ini menciptakan bibit-bibit muda dalam bola voli, serta jadi ajang silaturahmi.
“Saya mewakili Kelurahan, merasa bangga. Semoga kita terhibur dengan dilaksanakannya voliball ini,” ujarnya.
Senada, Babinsa Sertu Syamsul Fauzi juga berpesan hal yang sama. Ia berharap, dengan digelarnya kegiatan turnamen ini, bisa jadi titik tolak voli Kuningan terus berkembang. Turnamen ini, diharapkan jadi animo, wadah semangat, serta penyalur hobi dan penyalur bakat bidang voli.
“Saya ucapkan terima kasih banyak, dan minta maaf atas kekurangan yang kami sajikan,” kata Babinsa.
Sementara, Ketua PBVSI Kuningan, Nuzul Rachdy SE, mengaku baru kali ini menghadiri pembukaan ataupun penutupan kegiatan voli, yang bertajuk Babinsa Cup. Ia yakin, jika semua Babinsa inisiatif seperti di Cigintung, Voli Kuningan akan lebih maju.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada panitia yang sudah menggagas turnamen Babinsa Cup ini, ini langkah awal kita menuju prestasi Bola Voli di Kabupaten Kuningan. Karena untuk mengukir prestasi, itu berawal dari lapangan lapangan seperti ini. Entah itu arisan, antar RT, antar Dusun, dan lain-lain,” ujarnya.
Nuzul, kemudian menyinggung soal persiapan BK Porprov Jawa Barat. Dimana PBVSI Kuningan sudah menyeleksi ratusan atlet baik putra maupun putri. Zul kemudian kembali memuji turnamen yang digelar, sebenarnya secara fasilitas belum layak apalagi untuk turnamen sampai malam hari, namun bisa terlaksana dengan semangat.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa meningkatkan, baik prestasinya maupun sarananya. Diawali dari lapangan ini, lahir atlet-atlet,” kata Zul.
Di sisi lain, Ketua Karang Taruna Cigintung Totong Susanto, meski bangga Arisan Voli bisa terlaksana, namun ia juga menyampaikan apa yang menjadi keluhan-keluhan dalam pelaksanaan turnamen. Mulai dari legalitas, sampai perijinan yang cukup rumit untuk ditempuh, apalagi pihaknya belum terdaftar sebagai anggota PBVSI Kuningan.
Totong berharap, PBVSI bisa lebih aktif merangkul semua insan voli yang berada di daerah-daerah. Selama ini, anggota PBVSI masih didominasi club/tim yang tentu saja memerlukan pemodal yang kuat. Padahal, di setiap daerah juga banyak pemusatan latihan yang secara keanggotaan, masuk PBVSI.
Contohnya, kata Totong, selama ini pihaknya kesulitan untuk secara resmi melatih untuk sekolah yang ada di Cigintung misalnya, karena tidak berlisensi atau terdaftar di PBVSI. Karena itulah ia berharap betul PBVSI terus melebarkan sayap merangkul praktisi voli, yang masih bercecer di luar organisasi.
“Kalaupun kita punya pemain bagus, tidak mungkin ikut seleksi karena secara resmi belum tergabung di PBVSI. Ini sudah kita sampaikan (ke Ketua PBVSI),” kata Totong.
Di akhir, Totong juga berharap soal uluran PBVSI perihal pemeliharaan sarana prasarana voli di setiap desa/kelurahan. Sarana voli itu, kata Totong, tentu akan sangat membantu perkembangan voli di Kabupaten Kuningan, mulai dari bola voli, sampai net/lapangan dan sarana pembantu lainnya. (eki)
