KUNINGAN (MASS) – Ketua komisi 2 DPRD M Apif Firmansyah (F.PKB) menyebut pihaknya sudah melakukan kunjungan ke Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, pada Jumat (27/5/2022) kemarin.
Pihaknya, kata Apif, melakukan diskusi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan dengan hadir langsung Kadis Dadi Hariadi M Si, Kabid Peternakan Liya, dan Keswan dr. Rofiq.
“Alhamdulillah dinas perikanan dan peternakan sejak tanggal 10 Mei 2022 melakukan koordinasi dengan sejumlah stekholder terkait mengenai penyakit mulut dan kuku (PMK). Di hari yang sama ada laporan bahwa 7 ekor sapi dari 2 desa yaitu 4 ekor sapi di desa mandala jaya dan 3 ekor sapi di desa cirukem,” ujar Apif mengawali keterangan.
Ketua komisi 2 itu menjelaskan, awalnya, dengan kesigapan Dinas terkait, pada tanggal 12 Mei 2022, wabah PMK sudah membaik. Namun ternyata, per-Jumat (27/05/2022) kemarin, sapi yang terjangkit sudah ada sebanyak 133 ekor sapi bahkan 2 ekor sapi harus dipotong paksa. Dan wabah ini, sebagian besar ada di kecamatan Cigugur.
“Kami komisi 2, hari ini, setelah pulang dari kunjungan ini akan membuat nota komisi kepada pimpinan DPRD agar pimpinan DPRD melakukan komunikasi dengan Bupati,” tutur Apif.
Isi dari nota komisi itu di antaranya mendorong Bupati agar membuat Surat Edaran terkait dengan pencegahan dan penanggulangan hewan ternak dari PMK.
Bukan hanya mendorong dari sisi pencegahannya saja, dalam nota it juga akan mendorong Bupati memberi penambahan anggaran dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan PMK ini melalui Biaya Tidk Terduga (BTT).
“Karena menurut pandangan kami di komisi II, PMK ini masuk kedalam bencana non alam,” sebutnya.
Meski PMK ini bwgitu meresahkan, Apif meminta masyarakat tidak perlu panik karena PMK ini penyebaran virus nya ini hanya antar hewan dan tidak menular kepada manusia.
“Semoga permasalahan PMK ini akan cepat selesai karena kita akan menghadapi moment Iedul Adha,” imbuhnya.
Meski begitu, untuk dikonsumsi, Keswan dr Rofiq memberi tips agar hewan ternak itu tetap baik untuk dimakan manusia.
“Jika memotong hewan, baik sapi maupun hewan yang berkuku belah (ruminansia) agar tidak memakan kepala, jeroan, tulang dan kelenjar,” sebutnya.
Namun, dirinya juga memberi tips lain untuk konsumsi hewan ternak, yakni setelah di potong baik itu kepala, jeroan, tulang dan kelenjar langsung di rebus terlebih dahulu. (eki)