KUNINGAN (MASS)- Sejak tanggal 30 September kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai terbakar, hingga hari Sabtu tanggal (13/10/2018) api belu juga padam. Dari data BPBD Kuningan sudah 1.310 Ha lahan ludes terbakar.
Jumlah itu belum ditambahkan dengan lahan di Kawasan Kebun Raya Kuningan yang terbakar diperkirakan seluas ± 19 Ha. Bukan hanya lahan tapi 1 unit Pondok Wisata di BSB terbakar dan 4 unit motor ATV terbakar.
Menyikapi hal ini pihak BPBD Kuningan meminta bantuan kepada BNBP untuk memadamkan api. Maka, diturunkanlah Water Bombing (Helikopter type mi8). Pembasahan area kebakaran menggunakan water bombing dilakukan Sabtu sore jam 16.00 WIB dengan lokasi bawah Gunung Dulang Desa/Kecamatan Pasawan.
Helikopter itu sekali melakukan pembasahan bisa menyemprotkan air sebanyak 4.000 liter. Untuk hari Sabtu dilakukan 12 kali atau setara dengan 48 ribu.
“Dengan menggunakan Water Bombing Sabtu sore api sudah padam. Namun, kami akan terus melakukan penyisiran. Selama api belum padam makan menggunakan Water Bombing,” ujar Kepala BPBD Kuningan Agus Mauludin kepada wartawan Sabtu sore.
Direktorat Tanggap Direktorat BNPB Mirwan mengatakan, langkah yang diambil menggunakan helikopter untuk membantu penanganan. Sebab, dengan pemadaman api secara manual cukup sulit terlebih medan yang sangat terjal.
“Kami sengaja membantu agar api cepat padam. Kami akan membantu hingga api cepat padam,” ujar Mirwan.
Dari pantauan pengambilan air untuk proses pembasahan lahan dilakukan dari salah satu situ yang ada di Desa Pasawahan. Warga sendiri tampak banyak menyaksikan proses pemadaman dan proses seperti baru dilakukan tahun ini karena api tak kunjung padam.
Para petugas sendiri sudah berusaha secara maksimal memadamkan api. Kerja keras mereka patut diapresiasi karena siang malam berkerja. (agus)