KUNINGAN (Mass) – Dalam rangka menyongsong visi Kuningan menuju Kabupaten Sejahtera, pemerintah daerah kembali meluncurkan salah satu program pengentasan kemiskinan yakni Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Program Kotaku yang akan direalisasikan tahun ini, sementara dilakukan di tiga kecamatan dengan titik sebar sebanyak 40 desa.
“Progam ini sebetulnya sejak 2015 sudah berjalan, dan sekarang kita lakukan dengan lokakarya, semoga ada banyak tips-tips bagaimana mengentaskan program Kotaku ini. Tapi, mudah-mudahan saja bukan hanya bicara soal perkotaan tapi juga perdesaan,” ucap Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH kepada awak media, Senin (20/2), usai membuka lokakarya evaluasi program Kotaku di RM Lembah Ciremai.
Bupati Acep didampingi Sekretaris Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (DPrPP) Drs Yudi Nugraha MPd menyampaikan, setelah program Kotaku itu bisa berjalan baik, diharapkan kedepan bisa muncul program Detaku (Desa Tanpa Kumuh).
“Walaupun hari ini kita Kotaku, besok mungkin saja bisa dengan program Detaku. Kita ingin targetnya sewilayah Kuningan, dari kalau yang kumuh jadi tidak kumuh, prinsipnya yang tidak layak menjadi layak lah,” tandasnya.
Sebab baginya, kalau berbicara soal layak ataupun tidak layak, standarisasinya kelayakan itu tidak harus baik, bagus, atau hebat. Namun, kelayakan itu lebih diutamakan kepada kenyamanan.
“Ini sekaligus menyongsong visi Kuningan Sejahtera ya, termasuk salah mewujudkan kesejahteraan itu membangun lingkungan, masyarakat yang baik,” tekadnya.
Sementara Sekretaris DPrPP Kuningan Yudi Nugraha menambahkan, saat ini program Kotaku baru berjalan di tiga kecamatan yaitu Kuningan, Cigugur dan Kramatmulya, dengan titik sebar di 40 desa. Namun, oleh fasilitator sendiri dilakukan survey di sebanyak 20 kecamatan.
“Tapi, kota fokusnya di 3 kecamatan 40 desa, fokusnya disitu dulu. Ini bukan hanya rumah tidak layak huni (rutilahu), tapi program Kotaku ini bagaimana penataan lingkungannya, sanitasinya, kehidupan masyarakatnya. Bahkan, bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), itu juga diberdayakan sehingga meningkat,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, program tersebut baru akan berjalan pada tahun ini. Sebab, saat ini sementara baru dilakukan tahapan-tahapan terkait evaluasi persiapan pelaksanaan program Kotaku.
“Kita belum untuk penataan fisiknya belum, kita mulai tahun ini. Kalau survey memang di 20 kecamatan, tapi fokus kita di 3 kecamatan dulu, nanti 17 kecamatan lain tahap berikutnya,” pungkasnya. (andri)