KUNINGAN (MASS)- Setiap bulan jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Kuningan terus meningkat. Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh hingga awal Desember 2017 jumlah penderita sebanyak 88 orang.
Bila dibanding dengan data terakhir Januari-Maret yang berjumla 43 orang maka terjadi peningkatan dua kali lipat. Mirisnya lagi mereka yang terekena adalah yang berusia produktif dari mulai 30 hingga 49 orang.
“Hingga Desember ini penderita baru total sebanyak 88 orang. Ini tentu memprihatinkan dan menjadi tugas semua orang untuk melakukan penyuluhan agar tidak ada lagi jumlah warga yang terinveksi,” ucap Konselor Adiksi Nana Papat kepada kuninganamass.com disela-sela memperingati Hari AIDS Sedunia Tingkat Kabupaten di Lapangan Pandapa Paramarta, Minggu (11/12/2017).
Nana menyebutkan, jumlah tersebut bisa saja lebih kecil dibanding dengan jumlah yang sesungguhnya. Pasalnya, tidak semua orang terbuka dengan apa yang mereka derita.
Stigma buruk dari warga yang membuat mereka tidak berani membuka diri. Justru peyebab ini yang selama ini menjadi kendala bagi pemerintah dalam mengobati penderita.
Ketika mereka berani membuka diri maka akan mudah diobati dan mereka pun bisa mendapatkan hak yang sama. Selama ini perhatian dari pemeritah sangat besar tinggal kembali ke penderita.
“Tidak ada alasan untuk tidak diobati, toh pemerinta memberikan fasilitas untuk pengobatan secara gratis,” tandasnya.
Diterangkan, masa inkubasi penularan virus HIV perlu enam bulan. Ketika penderita berhubungan seks dengan yang tidak maka tidak akan langsung terditeksi positif HIV, tapi nanti setelah enam bulan.
Agar mereka bisa kembali beraktivitas maka yang sudah terinfeksi harus rutin minum obat. Obatnya harus diminum seumur hidup karena yang sudah psoitif tidak akan bisa sembuh. (agus)