KUNINGAN (MASS) – DPD Partai Golkar Kuningan bakal menyiapkan 2 saksi untuk setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada Pemilu 2024 mendatang. Total, akan ada 7.192 saksi yang disiapkan Golkar untuk kontestasi Pileg, Pilpres dan Pilkada nanti.
Hal itu, terungkap dalam kegiatan Dikpol (Pendidikan Politik) dan ToT (Training of Trainer) Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Kabupaten Kuningan yang digelar Senin (23/10/2023) siang tadi. Hadir dalam kegiatan itu, sekitar 100 peserta dengan pemateri dari BSNPG Jabar dan DPD Jabar.
“Berbicara tentang BSN tak lepas dari keinginan kita untuk meraih kemenangan di pemilu 2024 mendatang. Terhitung 119 hari lagi sebelum kita menghadapi pemilu, maka dari itu pembentukan serta pembekalan BSN perlu dilakukan agar kita bisa meraih hasil maksimal dengan instrument yang kita bentuk mulai dari akar rumput,” kata Ketua DPD Golkar Kuningan, Asep Setia Mulyana dalam sambutannya.
Dikatakannya, pembentukan BSN di setiap kecamatan, desa hingga TPS perlu dilakukan secara massive. Namun di luar itu, kata Asep, untuk mencapai target pemenangan Partai Golkar di Kuningan harus memiliki saksi yang kompeten dan berkapasitas
Dalam acara itu, sedikitnya ada tiga materi utama dalam Dikpol dan TOT tersebut antara lain materi tentang ke-Golkaran, tentang teori dan kemampuan sebagai saksi yang efektif hingga tentang pengetahuan menyangkut fungsi dan tugas saksi di TPS.
“Para saksi di lapangan harus benar-benar punya kapasitas. Memiliki pengetahuan tentang platform, ideologi dan sikap kepartaian yang memadai. Termasuk memiliki kemampuan publik speaking yang baik saat bertugas di lapangan,” tegas Asep tentang petingnya acara tersebut.
Berbeda dengan kabupaten/kota lain yang ada di Jwa Barat maupun nasional, kata Asep, BSNPG Kabupaten Kuningan membuat sistem yang berbeda, dimana para BSN akan berjalan berdampingan dengan para Caleg yang ada. Sehingga kontroling, koordinasi serta komunikasi yang dilakukan akan lebih mudah serta efektif.
“Mengapa hal itu dilakukan? karena Caleg-caleg yang ada di Kabupaten Kuningan dari Partai Golkar diberlakukan sistem pembagian zonasi, agar dapat terfokus dengan wilayah atau dapilnya masing masing,” tuturnya.
Ia menegaskan, suara partai dalam Pemilu 2024 baik Pileg, Pilpres dan Pilkada harus dikawal dan diamankan. Sebab itu, lanjutnya, upaya mempersiapkan diri untuk memiliki saksi di TPS yang handal adalah sebuah keharusan.
“Partai Golkar harus bisa memiliki saksi yang benar dan akurat. Harus memiliki kompetensi dan kapasitas sebagai saksi, maka dari itu Dikpol dan TOT tersebut menjadi sangat penting. Mereka yang telah mendapat pengetahuan di Dikpol dan TOT itu nanti harus mentransfer kepada saksi-saksi yang kita miliki di masing-masing kecamatan maupun desa serta TPS,” imbuhnya. (eki)