KUNINGAN (MASS) – Meski dalam beberapa tahun belakangan diterpa gagal bayar, ternyata potensi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Kuningan dari sektor pariwisata, cukup tinggi.
Bahkan, dari 2 tempat wisata plus makanan seperti Arunika Eatety dan Botanika saja, perbulannya setor Rp 300 juta sebagai pemasukan ke pemerintah. Masing-masing Rp 150 juta.
Hal itu, disampaikan Pj Sekda Kabupaten Kuningan Dr H A Taufik Rohman M Si, saat membuka kegiatan KKN dari Universitas Prasetya Mulya di Pendopo.
Pasca membuka acara, Opik, sapaan akrab Pj Sekda, ditanya soal potensi wisata Kuningan, dimana beririsan dengan tujuan KKN yang ingin mendorong sektor UMKM-nya.
“Artinya sebangun, jadi linear, karena pariwisata itu pasti berpengaruh dengan oleh-oleh, buah tangan kan begitu. Maka UMKM itu disitu, harus dibangun kembali,” ujarnya, Selasa (3/12/2024).
Ia memgamini, seluruh UMKM dan pariwisata yang di Kuningan itu membantu kenaikan PAD, baik itu dalam bentuk pajak, retribusi atau lainnya.
Bahkan, semakin terkenalnya pariwisata, menambah jumlah kunjungan wisatawan terutama dari luar Kuningan, datang dan buang uang ke Kuningan.
“Ketika ke Kuningan minimal seluruhnya tersedia. Travelling is happy. Seluruh sarana harus ada. Jadi yang tadinya mau sehari (stay di Kuningan) jadi 5 hari,” kata Opik.
Saat itulah dicontohkan dari Arunika Eatery dan Botanika yang bisa setor sampai Rp 150 juta perbulan sebagai pemasukan daerah. Diperkirakan omset perbulan dari 2 tempat tersebut masing-masing Rp 1,5 Milyar.
Topik juga optimis dan mendorong, tempat lainnya bisa seperti lokasi-lokasi tadi. Ia berharap ada Arunika-arunika dan Botanika-botanika lain yang berkembang di Kuningan. Tentu dengan tidak merusak alam, mengingat Kuningan sebagai kabupaten konservasi. (eki)